ISLAMTODAY ID-Militer Rusia mengakui keberhasilan baru di wilayah Donbas setelah laporan beberapa hari lalu bahwa pasukan Ukraina mungkin telah menghentikan kemajuannya di Sievierodonetsk.
“Serangan ke arah Sievierodonetsk berkembang dengan sukses,” ungkap juru bicara Kementerian Pertahanan Rusia Igor Konashenkov dalam pidato video, Ahad (19/6), seperti dilandir dari ZeroHedge, Ahad (19/6).
Dia mengatakan desa penting Metyolkine di tepi timur kota telah diambil.
Pada saat yang sama gubernur Ukraina di provinsi Luhansk, Serhiy Haidai, mengakui bahwa “Situasi di Severodonetsk sangat sulit” karena jumlah pejuang Ukraina kalah jumlah dan persenjataannya.
Pada saat Sievierodonetsk siap untuk jatuh ke tangan Rusia yang maju, yang seminggu lalu mencapai pusat kota, Pemerintah Ukraina mengatakan Rusia sedang mencoba untuk membuat Kharkiv “kota garis depan” lagi sebagai artileri sedang bergerak menuju wilayah tetangga yaitu oblast yang mungkin untuk melanjutkan penembakan.
Kharkiv adalah kota terbesar kedua di Ukraina dengan populasi sebelum perang sekitar 1,4 juta orang, dan berada di timur laut. Pada awal invasi itu adalah tempat pemboman berat dan pertempuran.
“Rusia berusaha menjadikan Kharkiv sebagai kota garis depan,” ungkap Menteri Dalam Negeri Ukraina Vadym Denysenko pada hari Ahad (19/6) tentang kota yang sebagian besar berbahasa Rusia yang terletak hanya 30 km dari perbatasan Ukraina-Rusia.
Menurut Reuters, “Dalam beberapa jam setelah peringatannya, Kementerian Pertahanan Rusia mengklaim telah menyerang pabrik perbaikan tank di Kharkiv dengan rudal Iskander.” Ini menggarisbawahi keyakinan Kiev bahwa militer Rusia sedang mempersiapkan serangan lain di kota besar itu.
“Pembela Kharkiv bulan lalu tampaknya telah mendorong pasukan Rusia mundur dari operasi pengepungan di sekitar kota,” ujar Reuters lebih lanjut.
“Pekan lalu, laporan menunjukkan pasukan Rusia telah mengerahkan artileri untuk menggagalkan serangan balasan Ukraina di dekat Kharkiv,” tambah laporan itu.
Kemungkinan besar Rusia akan berusaha memberikan kemenangan final dan penuh atas Luhansk sebelum operasi besar difokuskan di Kharkiv.
Pada awal invasi, petak-petak distrik Kharkiv dihancurkan dalam minggu-minggu penembakan berat.
Dalam menggambarkan situasi di Luhansk, yang saat ini hampir seluruhnya dikuasai Rusia, Gubernur Haidai menjelaskan bahwa dia sedang bersiap untuk “yang terburuk”.
Koresponden internasional menggambarkan pertempuran jalan-demi-jalan yang sedang berlangsung untuk kota itu, ketika pasukan Ukraina yang mundur mendirikan penghalang jalan, membakar kendaraan dan kawat berduri dalam upaya untuk memperlambat kemajuan pasukan Rusia.
Haidai mendesak lebih banyak “persenjataan jarak jauh untuk tiba sesegera mungkin” dari para pendukung Ukraina, tetapi juga menggarisbawahi, “Fakta bahwa Barat membantu kami adalah baik, tetapi sudah terlambat.”
Sementara itu, Presiden Zelensky telah menekan para pemimpin di Barat untuk segera menyetujui lebih banyak persenjataan karena pasukannya terus kehilangan tempat di timur.
(Resa/ZeroHedge)