ISLAMTODAY ID-Presiden Turki mengatakan upaya Ankara untuk mengatur pertemuan antara para pemimpin Rusia dan Ukraina terus berlanjut.
Türkiye tidak berniat berperang dengan Yunani, kata presiden negara itu.
Türkiye “tidak bermaksud untuk berperang melawan Yunani. Namun, Yunani tidak menepati janjinya. Mereka membuat 147 pelanggaran udara. Jika kita adalah tetangga, jika kita adalah teman, mengapa Anda melanggar wilayah udara kami 147 kali?” Recep Tayyip Erdogan mengatakan kepada wartawan di Istanbul setelah salat Jumat .
“Jika pelanggaran wilayah udara kami berlanjut, maka kami akan terus melakukan apa yang menjadi kewajiban kami,” ujar Erdogan, seperti dilansir dari TRTWorld, Sabtu (02/6).
Bulan lalu, Erdogan mengkritik Perdana Menteri Yunani Kyriakos Mitsotakis atas komentarnya tentang Türkiye selama kunjungan resmi ke AS, mengatakan bahwa perdana menteri Yunani tidak lagi layak untuk dihadapi.
Türkiye, dalam beberapa bulan terakhir, juga meningkatkan kritik terhadap penempatan pasukan Yunani di pulau-pulau di Aegean timur, dekat pantai Turki dan dalam banyak kasus terlihat dari pantai.
Pulau-pulau ini diharuskan demiliterisasi di bawah Perjanjian Lausanne 1923 dan Perjanjian Paris 1947, sehingga pasukan atau senjata apa pun di pulau-pulau itu dilarang keras.
Mengenai upaya Türkiye untuk menengahi pertemuan antara para pemimpin Rusia dan Ukraina, Erdogan mengatakan para pejabat Turki sedang bekerja untuk mengatur pertemuan antara Vladimir Putin dan Volodymyr Zelenskyy.
Presiden Turki juga menyarankan agar Ankara dapat mengekspor kembali gandum, jelai dan minyak bunga matahari ke negara-negara yang menghadapi kekurangan.
(Resa/TRTWorld)