ISLAMTODAY ID – Anggota kelompok peretas RaHDIt Rusia mengatakan kepada Sputnik bahwa Intelijen AS mengirimkan citra satelit ke Kiev, termasuk gambar wilayah Rusia.
“Kami tahu pasti bahwa intelijen Amerika memasok intelijen Ukraina dengan citra satelit, data radar, termasuk citra satelit wilayah Rusia, tempat rudal dan peluru Ukraina benar-benar tiba. Kami juga dapat melihat bahwa sistem deteksi radar mereka bekerja untuk kepentingan intelijen Ukraina,” ujar peretas.
Pada saat yang sama, anggota RaHDIt mencatat bahwa kelompok peretas wanita Beregini Ukraina telah berhasil membuat saluran untuk menerima informasi tentang situasi militer.
“Kami memiliki saluran yang sangat baik untuk memperoleh informasi, saluran yang dianggap aman dan terjamin oleh perwakilan Angkatan Bersenjata Ukraina. Gadis-gadis dari kelompok Beregini adalah spesialis teknis yang sangat baik, dan mereka menangani hal yang hampir mustahil,” ungkap peretas dengan syarat dari anonimitas, seperti dilansir dari Sputniknews, Senin (12/7).
Menurut RaHDIt, peretas Rusia dan tim Beregini telah memperoleh dokumen rahasia yang berkaitan dengan operasi angkatan bersenjata Ukraina.
Peretas Beregini mendapatkan beberapa informasi dari teman-teman mereka yang bertugas di tentara Ukraina, kata anggota RaHDIt kepada Sputnik.
Pada 3 Juli, Kementerian Pertahanan Rusia mengatakan bahwa Ukraina telah meluncurkan serangan yang disengaja dengan rudal Tochka-U dengan hulu ledak cluster dan pesawat tak berawak Tu-143 di daerah perumahan di kota Belgorod dan Kursk di Rusia, yang ditujukan pada warga sipil.
Pertahanan udara Rusia menghancurkan ketiga rudal di udara, tetapi puing-puing salah satunya jatuh di daerah perumahan.
Menurut gubernur wilayah Belgorod Vyacheslav Gladkov, penembakan itu merusak 65 rumah, termasuk gedung apartemen, menyebabkan empat orang tewas dan empat lainnya, termasuk seorang anak, terluka.
Anggota kelompok peretas RaHDIt mengatakan kepada Sputnik bahwa “untuk mengirimkan serangan seperti itu, Anda harus memiliki informasi yang akurat, lokasi target”.
(Resa/Sputniknews)