ISLAMTODAY ID- Departemen Tenaga Kerja menyatakan inflasi di AS melonjak 9,1% pada Juni dibandingkan dengan periode yang sama tahun lalu.
“Pada bulan Juni, Indeks Harga Konsumen untuk Semua Konsumen Perkotaan naik…9,1 persen selama 12 bulan terakhir, tidak disesuaikan secara musiman,” rilis Biro Statistik Tenaga Kerja AS, seperti dilansir dari RT,Rabu (13/7).
Ini adalah peningkatan terbesar sejak 1981.
Data Biro menunjukkan bahwa semua item yang diukur kecuali makanan dan energi menjadi rata-rata 5,9% lebih mahal sepanjang tahun.
Sementara itu, Ekonom telah memperkirakan angka 8,8% tahun-ke-tahun, menurut Bloomberg.
Angka yang lebih tinggi mencerminkan peningkatan yang lebih besar biaya bensin, akomodasi dan makanan.
Laporan tersebut telah mendorong imbal hasil Treasury dan dolar lebih tinggi, sementara saham berjangka AS telah jatuh, catatan Bloomberg.
Dalam upaya untuk menjinakkan inflasi yang melonjak, Federal Reserve telah memulai siklus kenaikan suku bunga, yang mencakup kenaikan 75 basis poin pada pertemuan kebijakan terbaru di bulan Juni, kenaikan paling agresif sejak tahun 1994.
Kenaikan lain dengan skala yang sama diharapkan akhir bulan ini.
Kritik terhadap kebijakan The Fed telah memperingatkan bahwa kenaikan suku bunga lebih lanjut dapat menjerumuskan negara itu ke dalam resesi.
(Resa/RT)