ISLAMTODAY ID-Penjabat Presiden Sri Lanka Ranil Wickremesinghe telah mengumumkan keadaan darurat ketika pemerintahannya berusaha untuk memadamkan kerusuhan sosial dan mengatasi krisis ekonomi yang mencengkeram negara pulau itu.
“Alangkah baiknya, untuk kepentingan keamanan umum, perlindungan ketertiban umum, dan pemeliharaan persediaan dan layanan yang penting bagi kehidupan masyarakat,” bunyi pemberitahuan itu, Senin pagi, seperti dilansir dari TRTWorld, Senin (18/7)
Presiden terguling Sri Lanka Gotabaya Rajapaksa, yang melarikan diri ke luar negeri minggu ini untuk menghindari pemberontakan rakyat terhadap pemerintahnya, mengatakan dia mengambil “semua langkah yang mungkin” untuk mencegah krisis ekonomi yang melanda negara pulau itu.
Pengunduran diri Rajapaksa diterima oleh parlemen pada hari Jumat (15/7).
Dia terbang ke Maladewa dan kemudian Singapura setelah ratusan ribu pengunjuk rasa anti-pemerintah turun ke jalan-jalan Kolombo seminggu yang lalu dan menduduki kediaman dan kantor resminya.
Parlemen Sri Lanka bertemu pada hari Sabtu (16/7) untuk memulai proses pemilihan presiden baru, dan pengiriman bahan bakar tiba untuk memberikan bantuan kepada negara yang dilanda krisis.
Pemimpin Baru
Parlemen bertemu pada hari Selasa (19/7) untuk menerima nominasi untuk jabatan presiden. Pemungutan suara untuk memutuskan pemimpin negara itu akan berlangsung pada hari Rabu (20/7).
Wickremesinghe adalah salah satu pesaing utama untuk mengambil peran penuh waktu tetapi pengunjuk rasa juga ingin dia pergi, yang mengarah ke prospek kerusuhan lebih lanjut jika dia terpilih.
Sementara itu, calon presiden dari pihak oposisi adalah Sajith Premadasa. Kuda hitam potensial adalah anggota parlemen senior partai berkuasa Dullas Alahapperuma.
(Resa/TRTWorld)