ISLAMTODAY ID-Kepala Staf Pertahanan Laksamana Inggris Tony Radakin memprediksi tantangan yang ditimbulkan oleh Moskow dapat bertahan selama beberapa dekade.
Dia juga menekankan bahwa pengganti Boris Johnson sebagai perdana menteri Inggris harus mengakui bahwa Rusia adalah “ancaman terbesar” bagi Inggris.
Pengarahan yang akan diterima pemimpin baru dari petinggi militer akan “didominasi oleh Ukraina dan dukungan yang kami berikan kepada Ukraina,” Radakin mengatakan kepada program Sunday Morning BBC One.
“Dan kemudian kita harus mengingatkan perdana menteri tentang tanggung jawab luar biasa yang mereka miliki dengan Inggris sebagai kekuatan nuklir.”
Johnson mengumumkan pengunduran dirinya awal bulan ini setelah beberapa skandal profil tinggi dan gelombang pengunduran diri menteri kabinetnya, tetapi akan tetap menjabat sampai penggantinya dipilih.
Di bawah PM yang akan keluar, London telah menjadi salah satu pendukung terkuat Kiev dalam konfliknya dengan Moskow, memasok Ukraina dengan senjata, melatih pasukannya, dan mengadvokasi solusi militer untuk krisis, sementara juga memberlakukan sanksi besar-besaran terhadap Rusia.
Menurut penilaian militer Inggris, Rusia memiliki “rezim yang relatif stabil”, yang berarti akan terus membahayakan Inggris di tahun-tahun mendatang, kata Radakin.
“Tantangan Rusia akan bertahan jauh melampaui 2022 dan 2023 dan 2024, ini akan berlangsung untuk waktu yang lama… berpotensi puluhan tahun dalam hal Rusia sebagai ancaman,” ungkap laksamana itu, seperti dilansir dari RT, Ahad (17/7)
Pasukan darat Moskow “mungkin tidak terlalu menjadi ancaman dalam jangka pendek karena degradasi itu, penipisan yang kita lihat dengan perjuangan mereka di Ukraina,” ungkapnya.
“Tetapi Rusia terus menjadi kekuatan nuklir, memiliki kemampuan dunia maya, memiliki kemampuan luar angkasa, dan memiliki program khusus di bawah air sehingga dapat mengancam kabel bawah laut yang memungkinkan informasi dunia untuk transit di seluruh dunia,” dia memperingatkan.
Menagcu pada peningkatan pengeluaran pertahanan menjadi 3% dari PDB, laksamana mengatakan angkatan bersenjata “akan menjadi lebih modern dan mereka akan memiliki lebih banyak lagi pukulan dan dampak yang lebih besar di seluruh dunia.”
Bulan lalu, Radakin mengakui bahwa Inggris telah memberikan begitu banyak senjata ke Ukraina sehingga dibutuhkan waktu bertahun-tahun bagi negara untuk menggantinya.
“Ya, Anda dapat mengeluarkan peluru dan artileri, tetapi bahkan pada akhir yang tidak terlalu canggih, bahkan pada ujung sederhana dari senjata [anti-tank] NLAW, maka itu akan memakan waktu beberapa tahun untuk kembali ke stok asli kami,” ungkapnya kepada parlemen.
Inggris akan membutuhkan antara lima dan sepuluh tahun untuk dapat membentuk divisi yang ”yang kita inginkan”, menurut sang laksamana.
(Resa/RT)