ISLAMTODAY ID- Koordinator Kemanusiaan untuk Afghanistan Ramiz Alakbarov mengatakan Perserikatan Bangsa-Bangsa ingin Amerika Serikat mengembalikan cadangan Afghanistan dengan jumlah USD 7 miliar atau Rp 103 T.
“Kita perlu mengembalikan aset ini ke Afghanistan,” ungkap Alakbarov pasa Senin (15/8), seperti dilansir dari Sputniknews, Selasa (16/8).
“Saya tahu bahwa ada negosiasi yang sedang berlangsung tentang pengembalian itu, dan saya tahu bahwa proposal telah dibuat dengan persyaratan khusus tentang bagaimana, misalnya, aset sektor swasta dikembalikan. Jadi, fleksibilitas perlu dilakukan pada kedua sisi.”
Alabakov mencatat bahwa PBB bukan bagian dari negosiasi tentang pengembalian dana ke Afghanistan dan juga tidak mengetahui rincian pembicaraan, tambahnya.
Pada hari Senin (15/8), Wall Street Journal melaporkan, mengutip pejabat AS, bahwa pemerintahan Biden tidak akan melepaskan salah satu dari USD 7 miliar cadangan Afghanistan yang ada di Amerika Serikat dan kemudian dibekukan.
Washington telah menghentikan pembicaraan dengan Taliban (di bawah sanksi PBB untuk terorisme) setelah pembunuhan Ayman al-Zawarhi, pemimpin kelompok teroris al-Qaeda yang dilarang di Rusia.
AS membekukan cadangan pemerintah Afghanistan setelah Taliban mengambil alih negara tersebut pada Agustus 2021.
Pada bulan Februari, Presiden AS Joe Biden menandatangani perintah eksekutif untuk mengizinkan pembagian USD 7 miliar antara dana perwalian kemanusiaan dan kompensasi bagi keluarga korban serangan teror 11 September 2001 terhadap Amerika Serikat.
(Resa/Sputniknews)