ISLAMTODAY ID-Armada ke-5 AS membagikan rekaman kapal Iran yang diduga mencoba kabur dengan peralatan berteknologi tinggi.
Angkatan Laut AS mengatakan pihaknya menghentikan kapal Iran dari menawan drone laut Amerika yang beroperasi di Teluk Persia.
Lebih lanjut, AS mengerahkan kapal patroli dan helikopter serang untuk menggagalkan upaya tersebut.
Armada ke-5 Angkatan Laut mengeluarkan pernyataan pada hari Selasa (30/8).
Pernyataan tersebut mengungkapkan bahwa kapal pendukung Korps Pengawal Revolusi Islam (IRGC), Shahid Baziar, terlihat menarik kapal permukaan tak berawak Saildrone Explorer AS “dalam upaya untuk menahannya” pada 29 Agustus.
Armada membagikan rekaman video yang dimaksudkan untuk menunjukkan Baziar menarik drone di belakangnya.
“Sebuah kapal patroli pantai AS, USS Thunderbolt, berada di daerah itu ketika kapal Iran terlihat dan dikirim “segera” untuk merespons, seperti halnya helikopter MH-60S Sea Hawk,” ungkap Angkatan Laut, seperti dilansir dari RT, Rabu (31/8).
Kapal IRGC kemudian memutuskan tali dereknya dari drone dan meninggalkan daerah itu setelah sekitar empat jam, mengakhiri insiden tersebut.
“Tindakan [Angkatan Laut IRGC] sangat mencolok, tidak beralasan, dan tidak konsisten dengan perilaku kekuatan maritim profesional,” ungkap Wakil Laksamana Brad Cooper, yang memimpin Armada ke-5.
“Pasukan angkatan laut AS tetap waspada dan akan terus terbang, berlayar, dan beroperasi di mana pun yang diizinkan hukum internasional sambil mempromosikan ketertiban internasional berbasis aturan di seluruh kawasan.”
Menurut juru bicara armada Komandan Timothy Hawkins, yang dihubungi oleh Associated Press, Thunderbolt berusaha mengirim radio ke kapal Iran untuk memberi tahu awaknya bahwa pesawat tak berawak itu adalah milik Amerika, meskipun dia tidak mengatakan apakah Iran merespons.
Meskipun Angkatan Laut mencatat bahwa drone laut “tidak menyimpan informasi sensitif atau rahasia”, namun Angkatan Laut mengatakan bahwa itu adalah milik pemerintah AS, dilengkapi dengan “sensor, radar, dan kamera untuk navigasi dan pengumpulan data”.
Pemerintah Iran belum mengakui insiden itu, yang akan menandai pertama kalinya Teheran berusaha menargetkan gugus tugas drone Armada ke-5, sebuah unit baru yang diluncurkan tahun lalu pada saat ketegangan meningkat dengan Iran.
(Resa/ RT)