ISLAMTODAY ID-Juru bicara Kementerian Luar Negeri China Wang Wenbin menyatakan bahwa Amerika Serikat sedang melakukan blokade teknologi dengan membatasi perdagangan chip komputer ke Rusia dan China dan mencoba untuk memonopoli teknologi global modern.
“Pendekatan AS tipikal untuk hegemoni teknologi. AS berulang kali menggeneralisasi konsep keamanan nasional, menyalahgunakan kekuatan negara dan mencoba menggunakan hak istimewa teknologinya untuk mengekang dan menekan kemajuan negara berkembang dan negara berkembang,” ungkap Wang pada Kamis (1/9), seperti dilansir dari Sputniknews, Jumat (2/9).
Juru bicara itu juga mengatakan bahwa tindakan ini melanggar aturan ekonomi pasar dan tatanan perdagangan internasional serta merusak stabilitas produksi global dan rantai pasokan.
Lebih lanjut, dia menambahkan bahwa langkah AS “ditakdirkan gagal”.
Perusahaan teknologi AS Nvidia mengatakan pada hari Kamis (1/9) bahwa Washington telah memberlakukan pembatasan penjualan sejumlah chip komputer berteknologi tinggi ke Rusia dan China karena khawatir mereka dapat digunakan untuk tujuan militer.
Produk teknologi tinggi dari perusahaan AS lainnya, Advanced Micro Devices (AMD), dilaporkan juga berada di bawah pembatasan.
Pekan lalu, Presiden AS Joe Biden menandatangani perintah eksekutif untuk mengimplementasikan CHIPS dan Science Act of 2022 senilai USD 280 miliar.
Jumlah tersebut mencakup lebih dari USD 52 miliar subsidi untuk produsen semikonduktor AS dalam upaya untuk melawan pengaruh teknologi China yang berkembang.
(Resa/Sputniknews)