ISLAMTODAY ID-Pyongyang meluncurkan rudal balistik ke arah perairan timurnya, saat Washington mengerahkan kembali kapal induk bertenaga nuklir USS Ronald Reagan di dekat Semenanjung Korea.
Korea Utara telah menembakkan dua rudal balistik jarak pendek ke arah pantai timurnya ke arah Jepang, menyusul latihan rudal bersama Korea Selatan dan AS dan kembalinya kapal induk AS ke wilayah tersebut.
Peluncuran pada hari Kamis (6/10) dilaporkan oleh Kepala Staf Gabungan Korea Selatan dan pemerintah Jepang.
Menteri Pertahanan Jepang Yasukazu Hamada mengatakan salah satu rudal Korea Utara terbang ke ketinggian 100 kilometer dengan jangkauan 350 km dan rudal kedua terbang ke ketinggian 50 kilometer dengan jangkauan 800 km.
Menteri Hamada juga mencatat bahwa rudal kemungkinan terbang dalam lintasan yang tidak teratur.
Kementerian Luar Negeri Korea Utara mengatakan serangan peluncuran misilnya baru-baru ini adalah “langkah-langkah balasan” terhadap latihan militer gabungan oleh Amerika Serikat dan Korea Selatan.
Peluncuran itu merupakan tembakan senjata putaran keenam Korea Utara dalam waktu kurang dari dua minggu yang telah memicu kecaman dari Amerika Serikat dan negara-negara lain.
Lebih lanjut, peluncuran itu dilakukan dua hari setelah Korea Utara menembakkan rudal jarak menengah ke atas Jepang untuk pertama kalinya dalam lima tahun.
Pakar asing mengatakan rudal yang ditembakkan pada hari Selasa melibatkan senjata jarak menengah yang mampu mencapai wilayah Pasifik AS di Guam dan sekitarnya.
“Ini adalah keenam kalinya dalam waktu singkat hanya menghitung yang dari akhir September,” ungkap Perdana Menteri Jepang Fumio Kishida, seperti dilansir dari TRTWorld, Kamis (6/10).
“Ini benar-benar tidak bisa ditoleransi.”
Ketegangan Meningkat
Serangkaian uji coba senjata Korea Utara dalam beberapa hari terakhir terjadi setelah Amerika Serikat melakukan latihan militer dengan Korea Selatan dan Jepang di perairan lepas pantai timur Semenanjung Korea.
Korea Utara memandang latihan semacam itu sebagai latihan invasi.
Setelah peluncuran Selasa (4/10), Amerika Serikat, Inggris, Prancis, Albania, Norwegia dan Irlandia menyerukan pertemuan darurat Dewan Keamanan PBB.
Kementerian Luar Negeri Korea Utara mengatakan dalam sebuah pernyataan pada hari Kamis (6/10) bahwa mereka mengutuk keras “Tentara Rakyat Korea dalam latihan bersama Korea Selatan-AS yang meningkatkan ketegangan militer di Semenanjung Korea.”
Korea Utara melakukan sejumlah rekor uji coba rudal tahun ini di tengah diplomasi yang terhenti lama dengan Amerika Serikat.
Pengamat mengatakan Korea Utara bertujuan untuk memperluas persenjataan nuklirnya untuk meningkatkan pengaruhnya dalam negosiasi masa depan dengan Amerika Serikat.
(Resa/TRTWorld)