ISLAMTODAY ID-Wakil Ketua Dewan Keamanan Rusia Dmitry Medvedev mengatakan rezim Kiev bertanggung jawab atas aksi teror Jembatan Krimea dan Rusia harus merespons dengan melenyapkan teroris.
“Pelaku kejahatan itu adalah negara gagal Ukraina. Ini adalah tindakan teroris dan sabotase yang dilakukan oleh rezim kriminal Kiev. Tidak ada keraguan, dan tidak pernah ada … Tanggapan Rusia terhadap kejahatan ini hanya dapat menghancurkan teroris secara langsung. ,” ujar Medvedev dalam sebuah wawancara dengan seorang jurnalis Donbas, seperti dilansir dari Sputniknews, Senin (11/10).
Pada hari Ahad (9/10), Presiden Rusia Vladimir Putin mengadakan pertemuan dengan kepala investigasi Rusia Alexander Bastrykin dan menyebut ledakan di Jembatan Krimea sebagai “serangan teroris yang bertujuan menghancurkan infrastruktur sipil penting dari Federasi Rusia.”
Putin mengatakan bahwa layanan khusus Ukraina telah mengizinkan dan melakukan aksi teror tersebut.
Bastrykin mengatakan pada hari Minggu bahwa penyelidik dan petugas Layanan Keamanan Federal Rusia (FSB) telah mengidentifikasi tersangka yang terlibat dalam serangan teroris Jembatan Krimea.
Pada hari Sabtu (8/10), Komite Antiterorisme Nasional Rusia (NAC) mengatakan bahwa sebuah truk diledakkan di Jembatan Krimea, yang menyebabkan tujuh tangki bahan bakar kereta barang terbakar dan dua gerbong runtuh sebagian.
Menurut data awal dari Komite Investigasi Rusia, setidaknya tiga orang tewas akibat ledakan di Jembatan Krimea.
Pada Sabtu malam, Wakil Perdana Menteri Rusia Marat Khusnullin mengatakan bahwa Rusia telah melanjutkan layanan kereta api di Jembatan Krimea dan bahwa semua kereta terjadwal akan dapat melintasinya, baik kereta penumpang maupun barang.
Truk-truk harus menggunakan feri untuk menyeberangi Selat Kerch dalam 24 jam ke depan, kata Khusnullin.
(Resa/Sputniknews)