ISLAMTODAY ID – Penasihat Pemimpin Tertinggi Iran Ali Akbar Velayati mengatakan bahwa aksi Rusia dan China yang menolak dolar AS adalah kemajuan dalam menantang hegemoni Washinton dari Dana Moneter Internasional.
“China dan Rusia, sebagai dua anggota utama BRICS, yang juga mencakup India, Afrika Selatan, dan Brasil, melakukan banyak transaksi satu sama lain tanpa menggunakan mata uang asing [dolar AS]. Fakta bahwa mereka tidak terikat terhadap dolar, yang tergantung pada keinginan Amerika Serikat, adalah kemajuan yang sangat baik,” ungkap Velayati, seperti dilansir dari Sputniknews, Rabu (12/10).
Dolar AS baru-baru ini berada di jalur untuk menjauh dari mata uang cadangan tunggal.
Pada bulan Juni, Presiden Rusia Vladimir Putin mengatakan kepada Forum Bisnis BRICS bahwa lima negara berkembang utama harus membentuk sistem cadangan internasional berdasarkan sekeranjang mata uang BRICS.
“Meskipun mungkin perlu waktu bertahun-tahun bagi grup untuk menciptakan sistem moneter, hasil akhirnya kemungkinan adalah keseimbangan antara sistem dolar Barat yang bersaing dan keranjang mata uang BRICS,” ungkap Gary Korolev, CEO perusahaan jasa keuangan Sovereign Wealth Management, mengatakan kepada Sputnik.
(Resa/Sputniknews)