ISLAMTODAY ID-Dengan memperhatikan pengaruh China di Kepulauan Solomon, Canberra mengatakan akan mengalokasikan $29 juta atau Rp 450 Miliar untuk penempatan polisi di wilayah tersebut.
“Bantuan kami akan membantu mitra regional kami menjadi lebih tangguh secara ekonomi … dan memberikan keamanan mereka sendiri sehingga mereka tidak perlu lagi memanggil orang lain,” ungkap Menteri Luar Negeri Penny Wong dalam pidato di konferensi Pacific Way di Universitas Polinesia Prancis pada hari Jumat (21/10).
“Tanpa investasi ini, yang lain akan terus mengisi kekosongan,”ungkap Wong, menyalahkan pemerintah koalisi konservatif sebelumnya, yang kalah dalam pemilihan Mei, karena kalah di Pasifik.
“Kami memiliki banyak hal yang harus dilakukan.” TRTWorld, Jumat (21/10)
Bantuan tambahan “akan memastikan kami terus memberikan dukungan anggaran langsung untuk mengurangi tekanan fiskal, memastikan layanan pemerintah yang penting,” tambah Wong.
Kehadiran China yang meningkat di Pasifik, termasuk memasuki pakta keamanan dengan Kepulauan Solomon pada bulan April, telah menimbulkan kekhawatiran bagi Amerika Serikat dan sekutunya Australia, yang selama beberapa dekade melihat kawasan itu sebagai sebagian besar lingkup pengaruh mereka.
Kesepakatan dengan Fiji, Papua Nugini
Langkah itu dilakukan sehari setelah Australia dan Fiji menandatangani perjanjian untuk mengizinkan operasi militer di negara masing-masing dan perjanjian keamanan dengan Papua Nugini pekan lalu yang akan membuat personel pertahanan masing-masing bekerja lebih sering satu sama lain.
Pemerintah Partai Buruh Australia selama kampanye pemilihan telah menjanjikan peningkatan hampir $330 juta selama empat tahun dalam bantuan resmi ke Pasifik.
Pada hari Jumat (21/10), angka itu dinaikkan menjadi $563 juta, termasuk $29 juta untuk polisi Kepulauan Solomon.
Anggaran tersebut juga akan bertujuan untuk membuat visa keterlibatan Pasifik baru bagi hingga 3.000 warga negara dari negara-negara kepulauan Pasifik dan Timor Leste setiap tahun untuk bermigrasi secara permanen ke Australia, kata Wong.
(Resa/TRTWorld)