ISLAMTODAY ID- Presiden Indonesia Joko Widodo mengatakan kepada anggota G20 untuk mengakhiri perang saat ia membuka KTT para pemimpin di Bali yang akan didominasi oleh serangan Rusia terhadap Ukraina.
“Bertanggung jawab berarti tidak menciptakan situasi zero-sum, bertanggung jawab di sini juga berarti kita harus mengakhiri perang. Jika perang tidak berakhir, akan sulit bagi dunia untuk bergerak maju,” ungkapnya kepada para pemimpin menjelang pembukaan sidang KTT, seperti dilansir dari TRTWorld, Selasa (15/11).
Mengincar deklarasi bersama G20 yang akan mengutuk serangan Rusia selama delapan bulan dan ancaman untuk menggunakan senjata nuklir, pejabat AS dan Eropa melukiskan pertemuan puncak di Bali sebagai bukti isolasi Rusia yang semakin dalam.
Tapi Indonesia mengejar kebijakan luar negeri yang netral dan menolak tekanan Barat untuk tidak mengundang Moskow menjelang pertemuan.
Tanpa menyebut nama Rusia, Jokowi meminta anggota untuk tidak membiarkan Perang Dingin lagi antara kekuatan besar.
“Kita seharusnya tidak membagi dunia menjadi beberapa bagian. Kita tidak boleh membiarkan dunia jatuh ke dalam Perang Dingin lainnya,” ungkapnya.
‘Mata Dunia Tertuju G20’
Rusia menghadiri KTT G20 dengan diwakili oleh Menteri Luar Negeri Sergei Lavrov.
Para pemimpin G20 berkumpul di Bali karena melonjaknya inflasi yang dipicu oleh serangan Moskow sehingga menyebabkan jutaan orang lainnya ke dalam kemiskinan dan membuat beberapa negara menuju resesi.
Sekutu AS berharap hambatan ekonomi yang diciptakan oleh perang akan membawa negara-negara G20 yang, meskipun berhati-hati dalam mencela Rusia, sangat prihatin dengan kenaikan harga.
Jokowi mengatakan blok ekonomi utama dunia harus berhasil mengatasi krisis paling mendesak di dunia.
“Hari ini, mata dunia tertuju pada kita. Apakah kita akan mencetak kesuksesan? Atau akankah kita menambah satu kegagalan lagi?” ungkapnya kepada para delegasi.
“Bagi saya, G20 harus berhasil, tidak boleh gagal.”
(Resa/TRTWorld)