ISLAMTODAY ID-Polandia dalan posisi siaga tinggi dan mengumpulkan kabinet keamanan nasional setelah mendapatkan serangan Rudal di desa Timur.
Disinyalir serangan tersebut berasal dari rudal Rusia, meski pihak Moskow membantah klaim tersebut dengan pernyataan sebagai provokasi yang disengaja.
Juru bicara Kementerian Luar Negeri Polandia Lukasz Jasina menyatakan bahwa rudal buatan Rusia itu mendarat di Polandia pada pukul 14.40 GMT pada hari Selasa (15/11) dan menewaskan dua orang di desa Przewodow.
“Sebuah rudal buatan Rusia jatuh, menewaskan dua warga Republik Polandia,” ungkap Jasina, seperti dilansir dari TRTWorld, Rabu (16/11).
Lebih lanjut, dia menambahkan bahwa duta besar Rusia untuk Polandia telah dipanggil untuk memberikan “penjelasan rinci segera”.
“Pernyataan media dan pejabat Polandia tentang dugaan jatuhnya rudal “Rusia” adalah “provokasi yang disengaja untuk meningkatkan situasi,” ungkap pihak Moskow.
“Tidak ada serangan terhadap sasaran di dekat perbatasan negara Ukraina-Polandia yang dilakukan dengan alat penghancur Rusia. Puing-puing yang diterbitkan oleh media Polandia dalam pengejaran dari tempat kejadian di pemukiman Przewodow tidak ada hubungannya dengan senjata Rusia.”
“Kami tidak memiliki bukti konklusif saat ini mengenai siapa yang meluncurkan rudal ini…kemungkinan besar itu adalah rudal buatan Rusia, tapi ini semua masih dalam penyelidikan saat ini,” ungkap Presiden Andrzej Duda kepada wartawan.
Juru bicara pemerintah Warsawa Piotr Muller sebelumnya mengatakan kepada wartawan “telah ada keputusan untuk meningkatkan kesiapan beberapa unit tempur dan layanan berseragam lainnya.”
“Layanan kami saat ini berada di lapangan untuk mencari tahu apa yang terjadi,” ungkapnya setelah pertemuan dewan keamanan darurat di Warsawa.
Media Polandia melaporkan bahwa ledakan terjadi di sebuah bangunan pertanian di desa Przewodow dekat perbatasan dengan Ukraina.
Pertemuan NATO
Presiden Polandia Duda juga berbicara dengan Presiden AS Joe Biden dan ketua NATO Jens Stoltenberg dan para pejabat mengatakan Polandia meminta konsultasi mendesak dengan para pemimpin NATO berdasarkan Pasal 4 aliansi itu.
Pasal 4 Perjanjian NATO menyatakan bahwa konsultasi dapat dilakukan ketika anggota NATO mana pun merasa “integritas teritorial, kemerdekaan politik, atau keamanan” mereka terancam.
Blok NATO mengatakan para duta besarnya akan bertemu pada Rabu (16/11) atas permintaan Polandia.
Kepala aliansi Jens Stoltenberg akan mengadakan pembicaraan mendesak dengan duta blok, kata seorang juru bicara.
“Sekretaris Jenderal akan memimpin pertemuan darurat duta besar NATO besok untuk membahas insiden tragis ini,” ungkap juru bicara NATO Oana Lungescu.
Dukungan Penuh AS
Presiden Biden menawarkan dukungan penuh AS kepada timpalannya dari Polandia Duda dengan penyelidikan negara itu atas ledakan yang menewaskan dua orang di dekat perbatasan dengan Ukraina, kata Gedung Putih.
“Presiden Biden menawarkan dukungan penuh AS untuk dan membantu penyelidikan Polandia,” ungkap Gedung Putih setelah keduanya berbicara.
Sebelumnya, Radio Lublin Polandia melaporkan bahwa petugas darurat dan pasukan tentara telah mencapai lokasi ledakan di distrik Lublin.
“Penyebab insiden ini belum diketahui saat ini,” ujar Marcin Lebiedowicz, juru bicara kantor Dinas Pemadam Kebakaran setempat, kepada Radio Lublin.
“Kami telah menerima laporan ledakan di halaman. Setibanya, kami mengkonfirmasi bahwa hal seperti ini telah terjadi. Dua orang tewas di tempat. Saat ini, kami mengamankan tempat kejadian dan menerangi area aksi. ,” tambah Lebiedowicz.
(Resa/TRTWorld)