ISLAMTODAY ID-Seorang jenderal tinggi AS Mark Milley peringatkan setiap serangan China ke Taiwan akan menjadi kesalahan strategis seburuk serangan Rusia ke Ukraina.
“Itu akan menjadi kesalahan politik, kesalahan geopolitik, kesalahan strategis,” ungkap Mark Milley.
Lebih lanjut, dia menambahkan Tentara Pembebasan Rakyat Beijing tidak memiliki pengalaman, latar belakang untuk melakukannya.
“Saya pikir itu tidak bijaksana; itu akan menjadi kesalahan politik, kesalahan geopolitik, kesalahan strategis, mirip dengan kesalahan strategis yang dilakukan (Presiden Rusia Vladimir) Putin di Ukraina,” ungkap Ketua Kepala Gabungan AS Jenderal Mark Miley pada hari Rabu (16/11), seperti dilansir dari TRTWorld, Kamis (17/11).
Milley tidak mengatakan serangan apa pun di pulau itu akan segera terjadi.
Namun dia mengatakan percaya bahwa Presiden China Xi Jinping adalah “aktor rasional.”
“Saya pikir dia mengevaluasi hal-hal tentang biaya, keuntungan, dan risiko, dan saya pikir dia akan menyimpulkan bahwa serangan terhadap Taiwan dalam waktu dekat akan menjadi risiko yang berlebihan dan akan berakhir dengan bencana strategis bagi militer China,” Milley kepada wartawan.
Itu akan menghentikan dorongan China untuk menjadi kekuatan ekonomi dan militer top dunia, kata Milley.
Contoh Nyata dari Rusia
Dia mengatakan invasi Rusia ke Ukraina pada Februari, yang terhenti karena perlawanan kuat yang tak terduga dari Kiev yang dibentengi oleh senjata dari Barat, menawarkan pelajaran yang nyata.
“Salah satu hal yang dipelajari orang adalah bahwa perang di atas kertas jauh berbeda dari perang sesungguhnya,” ungkap Milley.
“Ketika darah tumpah, dan orang mati, dan tank nyata diledakkan, segalanya menjadi sedikit berbeda. Ada banyak gesekan dan kabut serta kematian dalam pertempuran,” ungkapnya.
Dia mencatat bahwa militer China tidak terlibat dalam pertempuran sejak melawan Vietnam pada tahun 1979.
Dan dia mengatakan bahwa sementara Tentara Pembebasan Rakyat China dapat dengan mudah membuka serangan ke Taiwan dengan bom dan rudal, secara fisik merebut pulau pegunungan yang berpenduduk padat itu akan menjadi “tugas militer yang sangat sulit.”
“Mereka akan memainkan permainan yang sangat-sangat berbahaya untuk menyeberangi selat dan menginvasi pulau Taiwan. Mereka tidak memiliki pengalaman, latar belakang untuk melakukannya. Mereka belum terlatih untuk melakukannya,” ungkapnya.
(Resa/TRTWorld)