ISLAMTODAY ID-Panglima TNI telah menunjukkan bahwa negara Asia Tenggara berusaha untuk menjaga hubungan baik dengan semua kekuatan besar.
Pada pertemuan Senin (21/11), Kepala pertahanan AS dan Indonesia menghasilkan pemahaman yang tampaknya berbeda tentang seberapa dekat kedua negara secara militer selaras.
Dalam jumpa pers di Jakarta, Menteri Pertahanan AS Lloyd Austin berbicara tentang mempererat hubungan pertahanan dan meningkatkan “interoperabilitas” persenjataan kedua negara.
Menteri Pertahanan Indonesia Prabowo Subianto berulang kali membela hubungan kuat negaranya dengan dua musuh terbesar Amerika, Rusia dan China.
“Amerika Serikat bangga bermitra dengan Anda saat kami bekerja sama untuk memajukan visi bersama kita tentang Indo-Pasifik yang bebas dan terbuka,” ungkap Austin, seperti dilansir dari RT, Senin (21/11).
Namun Prabowo mengingatkan sikap netral geopolitik Indonesia kepada pers.
“Saya ingin menekankan bahwa Indonesia selalu mengambil posisi untuk berusaha menjaga hubungan terbaik dengan semua negara, terutama semua kekuatan besar,” ungkap Prabowo.
Pembicaraan itu terjadi di tengah meningkatnya ketegangan antara AS dan China, yang semakin bentrok atas dugaan campur tangan Washington dalam hubungan Beijing dengan Taiwan.
China memutuskan hubungan pertahanan dan iklim dengan AS pada Agustus, setelah Ketua DPR Nancy Pelosi menentang peringatan untuk tidak mengunjungi Taiwan, sebuah pulau dengan pemerintahan sendiri yang diklaim oleh Beijing sebagai kedaulatannya.
Indonesia berpartisipasi dalam latihan militer bersama dengan AS pada bulan Agustus dan setuju minggu lalu untuk melanjutkan latihan dan pelatihan militer bersama dengan China.
RI juga membeli persenjataan Cina dan Rusia.
Prabowo memberikan komentarnya terkait tekanan Barat untuk menghentikan pengadaan pertahanan tersebut.
“Kami memiliki hubungan jangka panjang dengan Rusia dan China. Kami memiliki hubungan dengan Rusia selama bertahun-tahun. Militer kami menggunakan peralatan Rusia . . . Kami menghargai hubungan kami dengan China. Sebagai negara merdeka dan berdaulat, kami berhak menggunakan dan memperoleh peralatan dari banyak negara.”
Pembicaraan itu dilakukan pada hari yang sama ketika Wakil Presiden AS Kamala Harris melakukan perjalanan ke rantai pulau Palawan di Filipina untuk menunjukkan dukungan Washington bagi sekutu Asia Tenggara dalam sengketa teritorial mereka dengan China.
“Kami bertemu karena dunia bergulat dengan serangan terhadap tatanan internasional berbasis aturan, terutama invasi Rusia yang tidak beralasan terhadap Ukraina,” ungkap Austin.
Prabowo mengatakan Indonesia melihat China sebagai negara sahabat dan mengharapkan untuk menyelesaikan klaim teritorial yang tumpang tindih melalui negosiasi.
“Namun, kami tegaskan bahwa Indonesia akan mempertahankan kedaulatannya dan kami akan mempertahankan kemerdekaan kami.”
(Resa/RT)