ISLAMTODAY ID-Pada 28 November, otoritas kehakiman Iran mengumumkan pembebasan 715 tahanan dari berbagai penjara di negara itu.
Langkah ini, menyusul kemenangan telak Iran atas Wales dengan skor dua lawan nol pada Jumat (25/11).
Menurut Mizan News, “beberapa ditangkap selama peristiwa baru-baru ini” juga dirilis, mengisyaratkan bahwa Republik Islam memberikan grasi kepada beberapa tahanan yang ditangkap selama kerusuhan.
“Mengikuti perintah khusus dari kepala Otoritas Kehakiman setelah kemenangan tim sepak bola nasional negara kami melawan Wales, 715 tahanan dibebaskan dari berbagai penjara di negara ini,” ungkap agen Iran tersebut, seperti dilansir dari The Cradle, Senin (28/11).
Menurut kantor berita negara IRNA, mantan pembawa acara televisi negara, Mahmoud Shahriari, juga dibebaskan setelah menghabiskan dua bulan di penjara karena diduga memicu kerusuhan.
Aktor terkemuka Iran Hengameh Ghaziani, mantan pemain sepak bola internasional Voria Ghafouri, dan Hossein Ronaghi juga dibebaskan dengan jaminan Sabtu lalu, menurut media Iran.
Menurut Mizan News, grasi hanya akan berlaku bagi tahanan dengan kasus tertentu, kecuali penyerangan petugas keamanan, membakar properti pribadi, atau Alquran.
Iran mengejutkan Wales dengan dua gol jelang waktu tambahan pada hari Jumat (27/11), menghidupkan kembali kampanye Piala Dunia menjelang bentrokan politik dengan Amerika Serikat pada 29 November.
Piala Dunia telah menjadi panggung politik bagi media, penggemar, dan pemain untuk membuat pernyataan politik terkait situasi di Iran, Qatar, dan Israel.
Tim Sepak Bola Nasional Pria AS mendapat kecaman karena tweet yang dihapus sejak itu di mana asosiasi sepak bola menampilkan bendera nasional Iran tanpa lambang Republik Islam pada 27 November.
Sebagai tanggapan, federasi sepak bola Iran mengajukan keluhan kepada FIFA terhadap federasi sepak bola AS karena menghapus kata “Allah” dari bendera Iran, menuntut tindakan serius dari FIFA.
Tweet yang dihapus oleh tim Putra AS itu disambut dengan gelombang reaksi dari Iran dan non-Iran.
Mereka menunjukkan bahwa tindakan tersebut melanggar Pasal 13 Kode Disiplin FIFA, yang membawa penangguhan 10 pertandingan.
(Resa/The Cradle)