ISLAMTODAY ID-Seorang komandan operasi militer Ukraina mengatakan kepada media Inggris bahwa Kiev memiliki rencana untuk menyerang Krimea pada tahun 2023.
“Jika kami mengirim telegram rencana kami di media sosial dan di TV, kami tidak akan mencapai apa-apa,” ujar Letnan Jenderal (purnawirawan) Mikhail Zabrodsky, seperti dilansir dari Sputniknews, Selasa (29/11).
Untuk diketahui, Zabrodsky merupakan komandan Angkatan Udara Ukraina yang ditugaskan untuk mencoba memadamkan milisi pro-kemerdekaan di Donbass pada tahun 2014.
Perwira tersebut bersikeras bahwa operasi Ukraina untuk merebut Krimea “tidak hanya mungkin”, tetapi “dipersiapkan” untuk tahun depan.
Kasus pidana Mikhail Zabrodsky dibuka terhadapnya pada tahun 2017 oleh Komite Investigasi Rusia untuk dugaan kejahatan perang di Donbass
Pihak berwenang di Krimea telah meningkatkan persiapan untuk mempertahankan semenanjung jika terjadi agresi menyusul serangan berulang kali terhadap infrastruktur kawasan, termasuk Jembatan Krimea, pelabuhan Sevastopol, dan infrastruktur kereta api lokal.
Keadaan siaga darurat yang ditingkatkan diperkenalkan di Krimea pada bulan Oktober, setelah darurat militer diberlakukan di wilayah tetangga Kherson dan Zaporozhye, serta Donbass.
Laporan itu muncul beberapa minggu setelah terungkapnya dokumen yang bocor bahwa mata-mata Inggris telah melatih tentara pemberontak Ukraina di pelabuhan Laut Hitam Odessa untuk mengobarkan “perang gerilya” terhadap sasaran militer dan sipil Rusia di Krimea.
Krimea bergabung kembali dengan Rusia pada Maret tahun 2014 di tengah kerusuhan di Ukraina setelah kudeta Februari 2014 di Kiev.
Langkah tersebut menyebabkan penggulingan pemerintah negara yang terpilih secara demokratis dan penggantiannya dengan pasukan yang berusaha menyeret Ukraina ke dalam NATO dan Uni Eropa.
Dalam referendum darurat yang diselenggarakan oleh pihak berwenang di semenanjung, lebih dari 96 persen penduduk memilih untuk bergabung dengan Rusia, dengan jumlah pemilih 83 persen.
(Resa/Sputniknews)