ISLAMTPDAY ID-Pemimpin Korea Selatan mengatakan dunia harus bertindak “berbarengan” melawan Korea Utara.
Presiden Korea Selatan Yoon Suk-yeol telah mendesak China meningkatkan tekanan pada Pyongyang untuk melakukan denuklirisasi.
Yoon Suk-yeol memperingatkan bahwa meningkatnya ketegangan dengan Korea Utara hanya akan memicu penumpukan senjata di wilayah tersebut dan mendorong intervensi dari luar oleh Amerika Serikat.
Sebagai anggota tetap Dewan Keamanan Perserikatan Bangsa-Bangsa, China memiliki kewajiban untuk mendorong Korea Utara agar menyerahkan persenjataan nuklirnya dan mendorong stabilitas regional, kata Yoon kepada Reuters pada hari Senin.
Lebih lanjut, dia mengatakan negara-negara PBB harus merespons secara konsisten dan sejalan satu sama lain.
“Yang pasti adalah China memiliki kemampuan untuk mempengaruhi Korea Utara, dan China memiliki tanggung jawab untuk terlibat dalam proses tersebut,” ujarnya, seperti dilansir dari RT, Selasa (29/11).
Dia menambahkan bahwa denuklirisasi adalah kepentingan Beijing sendiri.
Presiden berargumen bahwa permusuhan yang membara di semenanjung Korea mendorong pengeluaran militer di seluruh wilayah dan sekitarnya.
Presiden mengatakan bahwa hal itu akan membawa “lebih banyak penempatan pesawat tempur dan kapal Amerika.”
Dia mencatat bahwa Seoul dan Washington baru-baru ini setuju untuk menempatkan “aset strategis” tambahan di wilayah tersebut, termasuk kapal induk dan pembom jarak jauh, sebagai tanggapan atas rekor jumlah tes senjata Korea Utara tahun ini.
Komentar Yoon menggemakan pernyataan serupa oleh Penasihat Keamanan Nasional AS Jake Sullivan sebelum pertemuan baru-baru ini antara Presiden Joe Biden dan timpalannya dari China Xi Jinping, di mana dia mengatakan pengejaran senjata nuklir Korea Utara yang berkelanjutan akan mengarah pada kehadiran militer AS yang lebih besar di Asia.
Ditanya tentang bagaimana reaksi Korea Selatan dan sekutunya jika Korea Utara melakukan uji coba nuklir lagi, Yoon memperingatkan tentang tanggapan “yang tidak terlihat di masa lalu”, tetapi menolak untuk menjelaskan lebih lanjut.
“Sangat tidak bijaksana bagi Korea Utara untuk melakukan uji coba nuklir ketujuh,” ungkapnya kepada outlet tersebut.
Namun, sementara Yoon menyarankan Pyongyang semata-mata untuk disalahkan atas eskalasi baru-baru ini.
Para pejabat China sering mengkritik permainan perang bersama antara Amerika Serikat dan Korea Selatan, dengan mengatakan operasi militer semacam itu hanya memperburuk situasi dan memprovokasi tanggapan yang semakin keras dari Korea Utara.
Di sisi lain, DPRK telah berulang kali mengecam latihan AS-Korea Selatan sebagai persiapan untuk serangan, dan telah membalas dengan sejumlah demonstrasi rudal, roket, dan artileri tahun ini, bahkan menguji dua rudal balistik antarbenua (ICBM) awal bulan ini.
Meskipun Washington juga bersandar pada Beijing untuk meningkatkan tekanan pada Korea Utara dalam mengubah sejumlah kebijakannya.
Namun, para pejabat telah mengakui bahwa China mungkin tidak memiliki kemampuan untuk mempengaruhi tetangganya.
Presiden Joe Biden mengatakan bahwa belum jelas apakah Republik Rakyat dapat “mengendalikan” Pyongyang atau mencegah uji coba nuklir di masa mendatang.
(Resa/RT)