ISLAMTODAY ID-Sekelompok jet tempur China dan Rusia tiba-tiba menerobos Zona Identifikasi Pertahanan Udara (ADIZ) Korea Selatan, menyebabkan militer Korea Selatan mengacak-acak jet untuk memperingatkan para pejuang asing agar pergi.
Insiden yang tidak biasa terjadi Rabu (30/11) di atas perairan regional pada saat ketegangan di semenanjung Korea tetap tinggi.
Seoul menjelaskan bahwa 6 pesawat tempur Rusia dan 2 China telah mendekat tanpa pemberitahuan.
Lebih lanjut, Kepala Staf Gabungan Korea Selatan menjelaskan bahwa pembom H-6 China berulang kali masuk dan keluar dari Zona Identifikasi Pertahanan Udara Korea (KADIZ) di dekat pantai selatan dan timur laut Korea Selatan Rabu pagi.”
Selain itu, pembom Rusia dan China terpantau terbang di atas perairan regional di dekatnya, tetapi tidak melanggar zona pertahanan udara Korea Selatan.
Pernyataan militer Korea Selatan tentang peristiwa tersebut, yang berlangsung berjam-jam, diterbitkan di AFP sebagai berikut:
“Militer kami mengerahkan jet tempur angkatan udara bahkan sebelum pesawat China dan Rusia memasuki KADIZ untuk mengambil tindakan taktis jika terjadi kontingensi,” ungkap JCS dalam sebuah pernyataan, seperti dilansir dari ZeroHedge, Kamis (1/12).
Beijing dan Moskow tampaknya telah “terlibat dalam latihan udara gabungan”, kantor berita Seoul Yonhap melaporkan, mengutip “pengamat” yang tidak disebutkan namanya.
Staf Gabungan Jepang mengatakan dua pembom H-6 China “memasuki Laut Jepang dan kemudian terbang ke utara” pada Rabu pagi.
“Kira-kira pada waktu yang sama, apa yang tampak seperti dua pesawat Rusia terbang ke selatan di atas Laut Jepang dan kemudian berbalik arah,” ungkapnya, menambahkan bahwa mereka telah mengirimkan jet sebagai tanggapan.
Pada satu titik kelompok itu termasuk empat pembom TU-95 Rusia, yang memang menunjukkan bahwa ini adalah latihan udara bersama yang direncanakan secara signifikan.
Penerbangan juga memicu kewaspadaan di antara pasukan pertahanan Jepang, dengan jet tempur Jepang juga telah dikirim ke Laut Jepang.
Sementara kerja sama China-Rusia dalam penerbangan patroli pembom kurang umum, tahun lalu telah terjadi peningkatan patroli angkatan laut di antara kedua negara, datang pada saat Washington menekan keduanya terkait perang di Ukraina.
(Resa/ZeroHedge)