ISLAMTODAY ID – Menteri Luar Negeri Hungaria Peter Szijjarto memperingatkan NATO agar tidak berubah menjadi blok anti-China karena situasi keamanan global sudah tegang.
“Hari ini, konsep strategis NATO menjadi agenda utama. Hubungan dengan China, keamanan energi, perlindungan infrastruktur kritis. Kami tidak ingin NATO berubah menjadi blok anti-China. Tidak perlu risiko perang dingin lagi , ada cukup banyak masalah,” ungkap Szijjarto di media sosialnya sebelum dimulainya hari kedua pertemuan para menteri luar negeri NATO di Bucharest.
“Contoh Hongaria jelas membuktikan bahwa kerja sama [dengan China] berdasarkan rasa saling menghormati adalah mungkin,” ungkapnya, seperti dilansir dari Sputniknews, Rabu (30/11).
Pada bulan Agustus, Kementerian Luar Negeri Hungaria melaporkan bahwa perusahaan baterai China Contemporary Amperex Technology Co. Limited (CATL), pemimpin global dalam pengembangan dan pembuatan baterai lithium-ion, akan membangun pabrik keduanya di Eropa di Debrecen.
Diyakini pabrik ini bisa menjadi yang terbesar investasi dalam sejarah Hungaria.
(Resa/Sputniknews)