ISLAMTODAY ID-Moskow telah menengahi pembicaraan antara Damaskus dan kelompok Kurdi yang hadir di perbatasan dengan Turkiye.
Pada 30 November, Rusia dikabarkan mengirim bala bantuan ke wilayah Tal Rifaat, sekitar 15 kilometer dari perbatasan Turki.
Wilayah ini berada di bawah kendali Pasukan Demokratik Suriah (SDF) yang didukung AS.
Langkah Moskow adalah tanggapan terhadap invasi darat Turki yang membayangi, yang tampaknya lebih mungkin terjadi setelah Turkiye mengirim bala bantuan ke perbatasan Suriah dan menyarankan Tentara Nasional Suriah (SNA) untuk mempersiapkan serangan.
Menurut Observatorium Suriah untuk Hak Asasi Manusia (SOHR), pasukan Rusia telah meningkatkan kehadiran mereka di daerah yang dikuasai Kurdi sejak Turkiye melancarkan serangkaian serangan udara ke sasaran di Suriah utara dan Irak sebagai tanggapan atas serangan bom di Istanbul.
Warga dari Tal Rifaat melaporkan bahwa bala bantuan Rusia telah tiba dan mendirikan barikade baru antara wilayah Kurdi dan pro-Turki di wilayah tersebut.
Menurut berita Al-Arabiya, Tal Rifaat, yang dikendalikan oleh pasukan Kurdi, di satu sisi dikelilingi oleh tentara Suriah, dan di sisi lain oleh pasukan oposisi yang didukung Turki.
Observatorium Suriah untuk Hak Asasi Manusia (SOHR) juga menyatakan bahwa pasukan Rusia telah mengkonsolidasikan kehadiran mereka di bandara militer Menagh dekat Tal Rifaat, yang dikendalikan oleh Tentara Arab Suriah (SAA).
SOHR juga mencatat bahwa Rusia memperkuat pasukan mereka di dekat Kobani.
“Tujuan bala bantuan ini mungkin untuk menghalangi atau menunda operasi militer Turki,” ungkap pejabat keamanan SOHR Rami Abdel Rahman kepada AFP, seperti dilansir dari The Cradle, Kamis (1/12)
Sumber anonim Turki juga mengungkapkan kepada Al-Quds Al-Arabi pada 30 November bahwa pembicaraan serius yang dimediasi oleh Rusia sedang berlangsung untuk memastikan penarikan unit Kurdi dan pengerahan Tentara Arab Suriah di perbatasan dengan Turki, dalam upaya untuk mencegah serangan darat Turki.
Pejabat militer Rusia dilaporkan telah bertemu dengan komandan senior SDF secara rutin selama beberapa hari terakhir.
Sebuah pangkalan militer Rusia dilaporkan diserang pada 23 November dalam gelombang terbaru serangan udara Turki di timur laut Suriah, menurut seorang pejabat Kurdi.
“Serangan udara, yang menargetkan pangkalan di provinsi Hasakah, dilaporkan menewaskan seorang pejuang Kurdi yang tergabung dalam Pasukan Demokratik Suriah (SDF) dan melukai tiga lainnya,” ungkap kepala SDF Farhad Chami.
Militer Turki menyerang hampir 500 sasaran Kurdi di Irak dan Suriah sejak memulai serangkaian serangan udara sebagai bagian dari Operasi Cakar Pedang, kata Menteri Pertahanan Turki Hulusi Akar dalam konferensi pers, menurut The New Arab.
Di sisi lain pada 22 November, koordinator Dewan Keamanan Nasional Gedung Putih untuk komunikasi strategis, John Kirby mendukung serangan Turki di Suriah utara.
Dia mengatakan bahwa negara tersebut memiliki hak untuk mempertahankan diri.
(Resa/The Cradle)