ISLAMTODAY ID-Harian lokal Yunani laporkan Badan Intelijen Yunani memata-matai para jenderal top di angkatan bersenjata, anggota parlemen, pebisnis dan jurnalis.
Pengungkapan baru muncul di latar belakang skandal pengawasan besar lainnya yang telah mengguncang negara itu selama beberapa bulan terakhir.
National Intelligence Service (EYP) yang secara langsung beroperasi di bawah Perdana Menteri Kyriakos Mitsotakis, menyadap Kepala Staf Umum Konstantinos Floros, Kepala Angkatan Darat Charalambos Lalousis dan Direktur Jenderal Investasi Pertahanan dan Persenjataan Thodoris Lagios.
Laporan tersebut dikutip dari harian Documento pada hari Ahad (4/12).
Selain itu, daftar tokoh bisnis terkemuka Panagiotis Kanellopoulos dan George Filiopoulos, jurnalis George Tragas dan Aris Spinos, anggota Parlemen Eropa Eva Kaili dan Yannis Zervakis, penasihat senior perdana menteri untuk masyarakat sipil, juga menjadi korban mata-mata EYP.
“PM Mitsotakis tampaknya telah terlibat dalam pengawasan ilegal terhadap orang-orang dengan peran institusional dan melakukan segalanya untuk menghindari pengungkapan”, ungkap sumber anonim, seperti dilansir dari TRTWorld, Selasa (6/12)
Pelanggaran pidana, yang menurut laporan itu termasuk pengkhianatan tingkat tinggi dan spionase, dilakukan dengan dalih keamanan nasional dan menyerukan agar mereka diselidiki oleh pengadilan tertinggi yang kompeten.
Menurut laporan tersebut, Mitsotakis, sebagai kepala politik EYP, dapat mencabut langkah-langkah yang membatasi akses informasi yang dapat membantu penyelidikan.
Sementara itu, partai oposisi utama SYRIZA-PS mengecam keras pemerintah setelah pengungkapan terbaru oleh Documento.
Berbicara kepada wartawan setelah kunjungan ke Isidoros Dogiako, jaksa Mahkamah Agung negara itu, ketua partai Alexis Tsipras mengatakan “informasi tersebut menuduh Mitsotakis mengubah EYP menjadi pusat organisasi parastatal”.
Skandal Pengawasan
Ini adalah pengungkapan terbaru tentang skandal yang meletus pada 4 Agustus ketika Panagiotis Kontoleon, kepala dinas intelijen saat itu, mengatakan kepada komite parlemen bahwa EYP telah memata-matai jurnalis keuangan Thanasis Koukakis.
Pada 5 Agustus, Kontoleon, bersama dengan sekretaris jenderal kantor perdana menteri, Grigoris Dimitriadis, mengundurkan diri dari jabatannya.
PM Mitsotakis mengakui beberapa hari kemudian bahwa politisi oposisi Nikos Androulakis juga disadap oleh EYP tetapi membantah mengetahui operasi tersebut.
Penyelidikan parlemen diluncurkan setelah Androulakis mengeluh kepada jaksa tinggi tentang upaya meretas ponselnya dengan spyware Predator.
Awal bulan lalu, Documento menerbitkan daftar 33 orang yang diduga dimata-matai oleh EYP atas perintah langsung Dimitriadis, termasuk nama menteri luar negeri, wakil menteri pertahanan, menteri pembangunan, menteri tenaga kerja, menteri keuangan dan beberapa mantan pejabat tinggi pemerintah dan keamanan.
(Resa/TRTWorld)