ISLAMTODAY ID-Sebuah masjid di Stockholm mengutuk serangan terbaru setelah salinan Alquran yang rusak dibiarkan dirantai dan digantung di luar pintu masuk masjid.
Gambar yang dirilis oleh Masjid Pusat Stockholm dari serangan Jumat (9/12) lalu menunjukkan kitab suci umat Islam yang rusak dirantai dan digantung di pagar besi di luar masjid.
Pihak masjid mengatakan sering mengalami ancaman seperti itu.
Lebih lanjut, pihaknya menyatakan bahwa mengikat Alquran yang telah dihancurkan dan menggantungnya di jeruji taman di sebelah pintu masjid adalah hal yang memalukan bagi umat Islam.
“Masjid kami dan jemaah kami menerima ancaman yang sangat luas. Kaum rasis selalu membuat upaya baru untuk mencoreng orang-orang yang tidak menyukai diri mereka sendiri,” ungkapnya, seperti dilansir dari TRTWorld, Ahad (12/12).
Kebencian anti-Muslim Melonjak
“Sebuah pernyataan mengatakan masjid memutuskan berbagi foto dan informasi untuk menarik perhatian jemaah kami dan publik, dan mencegah kejahatan rasial menjadi normal,” ujarnya.
Namun serangan itu tidak terisolasi karena masjid tersebut telah menjadi sasaran serangan anti-Muslim di masa lalu, termasuk ketika grafiti dan tulisan anti-Islam dilukis di pintunya.
Quran telah diserang di Swedia selama beberapa waktu.
Rasmus Paludan berkewarganegaraan Swedia dan Denmark, yang memimpin partai sayap kanan anti-imigrasi Denmark secara teratur menyelenggarakan tur pembakaran Alquran di dua negara Skandinavia meskipun ada protes yang memicu kerusuhan.
Imam dan direktur Masjid Pusat Stockholm, Mahmoud Khalfi, mengatakan kepada Anadolu Agency bahwa dia “secara pribadi menyaksikan pembakaran Alquran di sini di Stockholm Desember lalu, dan saya ingat betapa menyakitkannya itu.”
“Al-Quran itu suci dalam Islam; itu adalah firman Tuhan. Oleh karena itu, membakar Alquran menjadi sangat menyakitkan bagi kami umat Islam,” ungkapnya.
(Resa/TRTWorld)