ISLAMTODAY ID-Pemain maroko merayakan kemenangan 1-0 di perempat final Piala Dunia melawan Portugal dengan pengibaran bendera Palestina.
Palestina menjadi pusat perhatian saat Maroko merayakan kemenangannya di perempat final Piala Dunia melawan Portugal dengan bendera Palestina berkibar di lapangan.
Setelah kemenangannya yang menakjubkan 1-0, tim nasional Maroko membawa perjuangan Palestina ke lapangan lagi saat para pemain berkumpul untuk merayakannya pada hari Sabtu (10/12).
Kemenangan tersebut menjadikan Maroko sebagai tim Afrika dan Arab pertama yang mencapai semifinal Piala Dunia.
Di sisi lain, banyak yang menyebut Palestina sebagai pemenang sebenarnya, karena perjuangannya terus menimbulkan gelombang selama acara olahraga global di Qatar.
Tidak lama setelah ke luar lapangan, gelandang Abdelhamid Sabiri memposting foto dirinya di Instagram dengan bendera Palestina diikatkan di bahunya disertai dengan keterangan satu kata: “Kebebasan”.
Kemudian dengan masih memakai bendera tersebut, dia melakukan wawancara dengan para jurnalis.
Maroko telah mendapatkan dukungan para penggemar dari Irak hingga Aljazair.
Bagaimanapun, Palestina juga mendapat dukungan penting selama kompetisi, terutama di antara mereka yang berasal dari negara-negara Arab lainnya.
Dukungan akar rumput tersebut disandingkan dengan kesepakatan normalisasi yang ditandatangani dengan Israel oleh negara-negara Arab seperti Maroko, Bahrain, Uni Emirat Arab, Sudan, dan lainnya.
‘Tidak Ada Normalisasi dengan Israel’
Hanan Ashrawi, seorang mantan legislator Palestina, setelah kemenangan hari Sabtu (10/12) menyoroti dukungan Palestina untuk tim Maroko di Twitter dan merayakan balasannya.
Lebih lanjut, dia mengatakan bahwa “Tidak ada ‘normalisasi’ rezim dengan Israel yang dapat memutuskan ikatan antara rakyat kita”.
Amro Ali, analis Timur Tengah dan profesor sosiologi di Universitas Amerika di Kairo menggemakan sentimen Ashrawi, menyebut Palestina sebagai “pemenang Piala Dunia ini”.
“Rezim Arab dapat mengejar normalisasi, tetapi orang-orang di dunia Arab akan memiliki keputusan akhir,” ungkap Ali, seperti dilansir dari MEE, Sabtu (10/12).
“Piala Dunia Qatar terus menunjukkan bahwa orang-orang di dunia Arab tidak siap seperti para pemimpin mereka untuk meninggalkan perjuangan Palestina dan menerima rencana Kushner/Netanyahu yang sinis untuk perdamaian tanpa keadilan,” cuit wartawan Robert Mackey .
Dari menolak wawancara dengan wartawan Israel, hingga meneriakkan lagu dan melambai-lambaikan spanduk untuk mendukung Palestina, para penggemar dan pemain sama-sama menyuarakan dukungan mereka untuk gerakan anti-pendudukan di piala dunia tahun ini.
Maroko juga telah menjadikan Palestina sebagai prioritas bahkan sebelum kemenangan hari Sabtu (10/12).
Lebih lanjut, Maroko mengibarkan bendera Palestina di lapangan setelah kemenangan adu penalti sensasional melawan Spanyol pada hari Selasa (6/12).
Sementara itu, orang-orang Palestina membalas dukungan tersebut pada Sabtu (10/12) malam.
Warga Palestina memadati jalan-jalan di lingkungan Palestina di Israel, Tepi Barat yang diduduki, Yerusalem Timur, dan Gaza menyusul kemenangan besar Maroko.
(Resa/MEE)