ISLAMTODAY ID– Korea Selatan lepaskan tembakan peringatan setelah drone DPRK melintasi perbatasan antar-Korea tanpa izin.
“Drone Korea Utara menyusup hingga kota Seoul pada hari Senin,” ungkap Kementerian Pertahanan Korea Selatan.
Sejumlah drone yang diyakini milik Korea Utara konon masuk tanpa izin melintasi perbatasan antar-Korea tanpa izin.
Insiden tersebut mendorong Seoul mengerahkan jet tempur, helikopter, dan aset lainnya untuk menembak jatuh mereka.
Menurut militer Korea Selatan, drone tersebut melintasi Garis Demarkasi Militer yang memisahkan kedua Korea dan terlihat di area Gimpo, Pulau Ganghwa, dan Paju.
Salah satu jet tempur Korea Selatan dikabarkan jatuh, meski awaknya selamat.
Militer Korea Selatan melepaskan tembakan peringatan, dan kemudian mengambil langkah untuk mengikuti mereka dan menghancurkan dengan cara yang “tidak membahayakan warga sipil”.
Menurut kantor berita Korea, pasukan ROK melepaskan sekitar 100 tembakan untuk menembak jatuh salah satu pesawat tak berawak DPRK tetapi gagal mengenainya.
Satu drone akhirnya kembali ke Korea Utara setelah terbang di atas Seoul, dengan empat lainnya hilang di radar militer Korea Selatan.
Militer Korea Selatan terlihat berjuang untuk menghancurkan drone, karena mereka mengubah jalur penerbangan dan ketinggian, dan dekat dengan daerah dengan populasi sipil.
Untuk mencegah drone melukai warga, pasukan mencoba menembak jatuh mereka ketika mereka jauh dari pemukiman penduduk.
Namun karena perubahan jalur penerbangan dan ketinggian, drone muncul dan menghilang pada alat pendeteksi.
Kementerian Pertahanan Korea Selatan menyebut intrusi pesawat tak berawak Korea Utara ke wilayah negara itu sebagai “provokasi yang jelas” dan berjanji untuk menanggapi dengan tegas.
Korea Selatan terakhir melaporkan melihat drone Korea Utara di selatan perbatasan antar-Korea pada 2014 dan 2017.
Akhir-akhir ini, Korut telah melakukan uji coba rudal jarak jauh. Tahun ini saja, Pyongyang meluncurkan rudal balistik sebanyak 38 kali.
Beberapa pejabat Korea Selatan percaya bahwa tes ini ditujukan untuk mengusir pasukan AS dari semenanjung Korea.
Chung Jin-suk, pemimpin partai yang berkuasa di Korea Selatan, menyatakan bahwa Pyongyang berencana untuk mengusir pasukan AS “melalui hulu ledak nuklir dan rudal balistik jarak Medium (MRBM) 1000-3000Km dan Jarak Intermediate (IRBM) 3000-3500 Km.”
(Resa/Sputniknews)