ISLAMTODAY ID-Mantan duta besar China untuk Amerika Serikat, Qin Gang, telah dipromosikan menjadi menteri luar negeri China yang terbaru.
Dia akan menggantikan kepala diplomat lama Wang Yi, yang telah mengambil peran di politbiro Partai Komunis yang berkuasa.
Kementerian Luar Negeri mengumumkan keputusan tersebut pada hari Jumat (30/12), mencatat bahwa Qin yang berusia 56 tahun akan segera menggantikan Wang.
Meskipun menteri luar negeri sebelumnya terpilih ke politbiro pada bulan Oktober, butuh beberapa waktu untuk memastikan penggantinya.
Dalam pernyataan pertamanya sebagai menteri luar negeri, Qin mengatakan pendekatan diplomatik Beijing akan didasarkan pada “kebijaksanaan China, inisiatif China, dan kekuatan China.”
Sebelumnya Qin menjabat sebagai utusan China untuk AS sejak tahun lalu.
Secara bertahap, dia naik pangkat di Kementerian Luar Negeri, juga memegang posisi wakil menteri luar negeri antara 2018 dan 2021.
Dia memulai karirnya di pemerintahan di Biro Layanan Beijing untuk Misi Diplomatik setelah menerima gelar dalam politik internasional dari Universitas Hubungan Internasional pada tahun 1988, kemudian menjadi atase diplomatik yang menangani urusan Eropa Barat.
Sejak menjabat sebagai duta besar, Qin telah menerbitkan sejumlah op-ed di outlet media Amerika yang mencerminkan sikap China dalam berbagai masalah, seringkali menekankan kolaborasi yang bersahabat.
Dalam kolom awal pekan ini yang berusaha untuk menjelaskan “Bagaimana China Melihat Dunia,”
“Hubungan China-AS seharusnya tidak menjadi permainan tanpa hasil,” ungkapnya, seperti dilansir dari RT, Sabtu (31/12).
Lebih lanjut, dia menyerukan untuk “menjelajahi cara bergaul berdasarkan rasa saling menghormati, damai koeksistensi dan kerja sama yang saling menguntungkan.”
Wang juga memiliki karir yang bertingkat, memegang peran menteri luar negeri selama dekade terakhir setelah bertugas di sejumlah posisi diplomatik sejak 1980-an, termasuk dalam isu-isu yang berkaitan dengan Jepang, Taiwan, Israel dan Palestina, dan urusan Asia secara lebih luas.
Sebagai salah satu langkah terakhirnya sebagai menteri luar negeri, Wang mengadakan telepon dengan mitranya dari AS, Menteri Luar Negeri Antony Blinken, yang dia peringatkan untuk menghentikan “rutinitas lama intimidasi sepihak” Washington dan menghentikan upaya untuk menekan pembangunan China.
Seruan kontroversial tersebut menyoroti meningkatnya ketegangan antara Beijing dan Washington saat Qin mengambil pekerjaan barunya.
Sementara itu, Presiden AS Joe Biden melanjutkan banyak kebijakan pendahulunya yang lebih agresif sejak menjabat tahun lalu.
Selain transit reguler melalui Selat Taiwan yang disengketakan oleh kapal perang AS, Biden telah memimpin perang dagang yang membara dengan menargetkan perusahaan China.
Di sisi lain, anggota parlemen Amerika melanjutkan diplomasi langsung dengan Taiwan, yang dianggap Beijing sebagai bagian dari wilayah kedaulatannya.
(Resa/RT)