ISLAMTODAY ID-Mantan Presiden AS Donald Trump mengaku berikan perintah untuk membunuh komandan tertinggi Iran Qassem Soleimani dan mitranya dari Irak Abu Mahdi al-Muhandis.
Menurut kantor berita Baghdad Today, Presiden Dewan Kehakiman Tertinggi Irak, Faiq Zaidan, pada 5 Januari mengumumkan penerbitan surat perintah penangkapan untuk mantan Presiden AS Donald Trump.
Zaidan menyebutkan dalam sebuah pernyataan bahwa pengadilan Irak mengeluarkan surat perintah penangkapan mantan Presiden AS Donald Trump.
Diduga Trump mengaku memberikan lampu hijau untuk membunuh komandan tinggi Iran Qassem Soleimani dan timpalannya dari Irak Abu Mahdi al-Muhandis dalam serangan pesawat tak berawak pada awal 2020.
Kepala Dewan Yudisial Irak membuat komentar tersebut pada peringatan ketiga pembunuhan Soleimani di Baghdad, di mana beberapa pejabat terkemuka Irak hadir, termasuk Perdana Menteri Mohammad Shia’ al-Sudani.
Dalam pidatonya, Zidan mengecam serangan mematikan tersebut.
Lebih lanjut, Zidan mengklaim bahwa mantan Presiden Trump yang secara resmi “mengaku melakukan kejahatan tersebut”, telah diberikan surat perintah penangkapan oleh pengadilan tertinggi negara tersebut.
“Mengapa dia belum dimintai pertanggungjawaban atas kejahatan keji ini?” tanya Zaidan, seperti dilansir dari The Cradle, Jumat (5/1/2023).
Kembali pada April 2022, Kementerian Luar Negeri Iran menjatuhkan sanksi kepada pejabat AS saat ini dan mantan pejabat, menurut pengumuman resmi.
Sembilan pejabat AS telah ditambahkan ke daftar sanksi Iran karena mendukung terorisme di seluruh dunia, sementara 15 pejabat AS lainnya ditambahkan karena pelanggaran hak asasi manusia.
Kementerian luar negeri Iran mengatakan pejabat yang ditunjuk “telah mengambil bagian dalam mendukung, mengorganisir, dan memaksakan Tindakan Pemaksaan Unilateral Amerika Serikat terhadap rakyat dan pemerintah Iran.
Mereka juga membiayai dan mendukung kelompok teroris dan aksi teroris melawan Iran, serta tindakan represif rezim Zionis Israel di wilayah tersebut, khususnya terhadap rakyat Palestina.”
Di antara nama-nama terkenal yang dikaitkan Iran dengan kegiatan teroris adalah pensiunan Jenderal George W. Casey Jr., pengacara Trump dan mantan walikota New York Rudy Giuliani, mantan wakil presiden AS Joe Lieberman, duta besar AS untuk Lebanon Dorothy Shea, dan mantan AS duta besar untuk Israel David Friedman.
Giuliani adalah penasihat mantan presiden AS Donald Trump, yang memerintahkan pembunuhan jenderal top Iran Qassem Soleimani pada 3 Januari 2020.
Giuliani juga menjadi tamu di beberapa konferensi ‘Iran Bebas’ yang diadakan oleh Mujahideen-e-Khalk (MEK), sebuah organisasi teroris yang dipimpin oleh ekspatriat Iran.
MEK telah membunuh puluhan warga sipil Iran selama beberapa dekade.
(Resa/The Cradle)