ISLAMTODAY ID-Media lokal Expressen mengatakan pihak berwenang Swedia telah mengeluarkan laporan yang menggambarkan bagaimana Rusia memata-matai negara Nordik tersebut.
Laporan Badan Keamanan Swedia (SAPO) yang disebut “Ancaman Intelijen dari Rusia” mengungkapkan bahwa agen perekrutan, intelijen sinyal, spionase dunia maya, dan perencanaan perang adalah bagian dari ancaman intelijen Rusia ke Swedia.
SAPO menuduh Rusia juga berusaha merekrut orang Swedia sebagai mata-mata di luar perbatasan Swedia.
Dokumen setebal empat halaman itu menyatakan bahwa orang Swedia yang bekerja di kedutaan, organisasi internasional, dan perusahaan memiliki minat khusus pada dinas intelijen Rusia.
Penulis di balik laporan SAPO disebut hanya dengan penunjukannya di Polisi Keamanan, S 1249, dan bergelar analis senior.
Dalam dokumen tersebut, S 1249 menyatakan bahwa ketiga dinas intelijen Rusia aktif di Swedia, memberikan perincian tentang cara mereka beroperasi, cara merekrut mata-mata, dan cara petugas intelijen berkomunikasi dengan agen mereka.
Operasi Rusia
SAPO memberikan perincian tentang perang Rusia melawan Ukraina dan awal dari operasi Rusia dan aneksasi Semenanjung Krimea.
“Rusia terus-menerus mengumpulkan intelijen dari berbagai misi diplomatik di Swedia,” tulis S 1249, seperti dilansir dari TRTWorld, Rabu (1/11/2023).
Menurut surat kabar tersebut, beberapa kegiatan sepenuhnya legal di kedutaan Rusia di Stockholm, perwakilan perdagangan di Lidingo dan konsulat jenderal di Gothenburg.
Namun, dalam praktiknya, ini dapat disamakan dengan pusat mata-mata dengan kedok diplomatik.
Petugas intelijen Rusia dapat beroperasi di Swedia tanpa risiko penjara jika mereka memiliki akreditasi diplomatik sebagai perlindungan, ungkap Expressen.
“Dasar bagi para perwira intelijen Rusia untuk dapat beroperasi di Swedia adalah karena mereka dapat menyamar sebagai diplomat,” tulis S 1249.
“Posisi penutup sebagai diplomat berarti bahwa petugas intelijen dapat melakukan kegiatan yang mengancam keamanan terhadap Swedia tanpa risiko penuntutan dan dengan demikian merupakan prasyarat untuk kegiatan dinas intelijen Rusia di Swedia,” tambah petugas tersebut.
Setidaknya sepuluh diplomat di kedutaan Rusia diduga sebagai petugas intelijen, menurut surat kabar itu.
Laporan SAPO juga menunjukkan bahwa Rusia menghabiskan sumber daya yang signifikan untuk memetakan musuh, Polisi Keamanan, dan Angkatan Bersenjata dan ini dilakukan, antara lain, dengan bantuan “sumber manusia”, dengan kata lain, mata-mata.
(Resa/TRTWorld)