ISLAMTODAY ID – Duta Besar Rusia untuk PBB Vasily Nebenzia mengatakan kolektif Barat adalah sumber nyata di balik krisis di Ukraina.
Lebih lanjut, dia juga menyebut narasi Barat yang menyalahkan Rusia karena menciptakan ancaman terhadap perdamaian internasional adalah munafik karena mengabaikan pelanggaran berat hukum internasional Barat.
“Hukum internasional berulang kali dilanggar dan dirusak, jauh sebelum itu, dan bukan oleh Rusia,” ungkap Nebenzia dalam debat terbuka Dewan Keamanan PBB tentang supremasi hukum, seperti dilansir dari Sputniknews, Jumat (13/1/2023).
“Mari kita ambil beberapa contoh ini, sumber sebenarnya dari krisis Ukraina, kemunafikan Barat dan keengganan mutlak untuk menangani kepentingan pihak lain.”
Kolektif Barat telah mendorong narasi bahwa Rusia bertanggung jawab atas ancaman terhadap perdamaian dan keamanan internasional sambil mengabaikan pelanggaran berat yang dilakukannya sendiri terhadap hukum internasional, kata Nebenzia.
Duta Besar Rusia menunjukkan bahwa krisis saat ini kembali ke keinginan Amerika Serikat untuk memainkan peran sebagai polisi global, yang diambil sendiri oleh Washington secara sepihak.
Rusia percaya bahwa hukum internasional menghadapi “pukulan fatal” ketika negara-negara Eropa menginjak-injak jaminan yang diberikan kepada Presiden Ukraina Viktor Yanukovych yang terpilih secara demokratis.
Untuk diketahui, jabatan Presiden Ukraina Viktor Yanukovych dicopot karena melanggar konstitusi saat itu.
Nebenzia juga mencantumkan berbagai contoh di mana kolektif Barat gagal menegakkan hukum internasional dan tidak pernah dimintai pertanggungjawaban karena melanggar aturan hukum seperti di Yugoslavia, Irak, Afghanistan, Suriah, Libya, dan Ukraina.
“Jika Washington atau sekutunya perlu menginvasi suatu tempat atau mengebom suatu tempat, cukuplah untuk menyatakan bahwa ada teroris di sana,” tambah Nebenzia.
Nebenzia sebelumnya mengecam seruan untuk meluncurkan pengadilan untuk menyelidiki dugaan agresi Rusia terhadap Ukraina, menggarisbawahi inisiatif semacam itu akan “konyol” dan membuang-buang waktu.
(Resa/Sputniknews)