ISLAMTODAY ID-Menteri Pertahanan Suriah Ali Mahmoud Abbas bertemu dengan Kepala Staf Jenderal Iran Mohammad Hossein Baqeri di Teheran pada 23 Januari untuk membahas perluasan kerja sama bilateral dan tekanan untuk latihan militer bersama.
Dalam pertemuan tersebut, Baqeri memuji Damaskus atas posisi integralnya dalam gerakan perlawanan dan mendukung kedaulatan wilayah Palestina.
Kedua pejabat tinggi tersebut mengutuk tindakan agresi berulang Israel terhadap warga Palestina dan serangan terus menerus di Suriah dari Dataran Tinggi Golan.
Langkah tersebut merupakan pelanggaran langsung terhadap hukum internasional menurut PBB.
Dilansir dari The Cradle, Senin (23/1/2023), Baqeri menambahkan bahwa Teheran sepenuhnya bersedia mendukung Damaskus dalam perjuangannya melawan terorisme dan ancaman eksternal lainnya.
Pada tahun 2020, Iran dan Suriah menandatangani perjanjian komprehensif untuk meningkatkan kerja sama mereka di sektor militer dan pertahanan.
Sejak awal konflik Suriah pada 2011, Iran telah memberikan dukungan militer kepada Suriah untuk melawan kelompok-kelompok militan yang didukung Barat.
Setelah awalnya kehilangan wilayah yang cukup besar untuk kelompok-kelompok yang berafiliasi dengan al-Qaeda, termasuk Front Nusra dan ISIS, Rusia dan Iran telah berjuang bersama Tentara Arab Suriah (SAA) untuk merebut kembali sebagian besar wilayah ini.
Awal bulan ini, sebuah laporan yang dirilis oleh Newsweek mengutip seorang pejabat anonim AS mengungkapkan bahwa Iran telah meningkatkan penyebaran sistem pertahanan udaranya ke Suriah selama dua tahun terakhir.
Sebagai bagian dari peningkatan pasokan teknologi pertahanan ke Damaskus, laporan tersebut menyatakan bahwa pengiriman ini termasuk generasi terbaru dari sistem Bavar-373 Iran yang diproduksi secara lokal dan ditujukan untuk membantu Suriah mempertahankan diri dari serangan udara ilegal Israel di wilayahnya.
Sejauh tahun 2013, Israel telah melancarkan serangan terhadap dugaan sasaran Iran dan Hizbullah di Suriah.
Sumber-sumber diplomatik dan intelijen regional melaporakan bahwa baru-baru ini, Israel meningkatkan serangan terhadap bandara-bandara utama Suriah.
Langkah tersebut bertujuan untuk menghentikan peningkatan penggunaan jalur pasokan udara Teheran dalam mengirimkan senjata ke sekutunya di Suriah, Lebanon, dan wilayah Palestina yang diduduki.
Pada tahun 2018, pasukan Suriah secara tidak sengaja menjatuhkan pesawat Rusia, mengira itu adalah jet Israel yang sebelumnya menyusup ke wilayah udara negara itu untuk melakukan serangan.
Moskow menganggap Israel bertanggung jawab atas insiden yang menewaskan lebih dari selusin prajurit Rusia tersebut.
Hal tersebut mendorong Rusia untuk menanggapi dengan mengirimkan sistem pertahanan rudal S-300 yang terkenal ke Suriah.
(Resa/The Cradle)