ISLAMTODAY ID-Kementerian Luar Negeri Rusia menyatakan bahwa tindakan permusuhan telah “menghancurkan” sebagian besar hubungan bilateral.
Duta Besar Latvia untuk Moskow, Maris Riekstins, telah diperintahkan oleh Kementerian Luar Negeri Rusia untuk meninggalkan negara itu dalam waktu dua minggu.
Selain itu, Kuasa usaha Latvia di Moskow, Dacija Rutka, dipanggil ke Kementerian Luar Negeri pada hari Jumat (27/1/2023), di mana dia diperlakukan dengan “protes keras” dan diberitahu tentang keputusan tersebut.
Lebih lanjut, pihak Latvia mengatakan pada hari Senin (30/1/2023) bahwa pihaknya menurunkan tingkat hubungan diplomatik, mengutip operasi militer Rusia di Ukraina dan “solidaritas” dengan negara tetangga Estonia.
Di sisi lain, Moskow dan Tallinn juga saling mengusir duta besar.
“Kami telah menekankan bahwa pembenaran langkah ini yang semacam ‘solidaritas’ dengan negara-negara Baltik lainnya tidak dapat diterima,” ungkap Kementerian Luar Negeri Rusia, seperti dilansir dari RT, Sabtu (28/1/2023).
“Mereka memiliki ‘solidaritas’ hanya dalam satu hal: Russofobia total dan kesediaan untuk memulai langkah-langkah bermusuhan terhadap Rusia yang didorong oleh AS dan negara-negara tidak ramah lainnya.”
Kementerian tersebut menambahkan bahwa hubungan antara Moskow dan Riga telah “sebagian besar dihancurkan” oleh tindakan keras Latvia terhadap media berbahasa Rusia dan “penuntutan pidana terhadap rekan kami”.
Bulan ini, polisi Latvia menangkap Marat Kasem, Pemimpin Redaksi Spuntik Lithuania dan seorang warga negara Latvia karena dicurigai melanggar sanksi terhadap Moskow.
Pejabat Rusia menolak tuduhan terhadap Kasem sebagai “tidak masuk akal” dan “tidak jelas”.
Kementerian Luar Negeri Rusia juga mengecam Latvia karena merobohkan monumen era Soviet.
Terlepas dari protes masyarakat Rusia setempat, otoritas Latvia menghancurkan beberapa tugu peringatan Perang Dunia II, termasuk obelisk tinggi di ibu kota yang didirikan untuk memperingati pembebasan negara dari Nazi.
Sementara itu, Estonia menuntut bulan ini agar Rusia secara drastis memangkas personel yang bekerja di kedutaannya di Tallinn.
Moskow menanggapi pada hari Senin (30/1/2023) dengan menurunkan hubungan bilateral ke tingkat dakwaan, dan memerintahkan duta besar Estonia untuk pulang pada 7 Februari.
Di sisi lain, Estonia telah memberi tahu duta besar Rusia untuk melakukan hal yang sama.
(Resa/RT)