ISLAMTODAY ID-Menteri Pertahanan Turki Hulusi Akar menjamu Menhan Prabowo Subian di ibu kota Ankara untuk membahas masalah pertahanan dan hubungan bilateral.
Setelah melakukan pembicaraan empat mata dan menghadiri pertemuan antardelegasi pada Jumat (3/2/2023), Akar dan Prabowo menandatangani rencana pelaksanaan kerja sama militer.
Akar mengatakan bahwa meski jarak geografis yang jauh antara Türkiye dan Indonesia, tetapi sejarah dan hubungan bilateral membuat kedua negara semakin dekat.
“Penting bagi kita untuk meningkatkan potensi kerja sama antara negara kita dalam pelatihan militer, latihan, dan industri pertahanan. Kami percaya bahwa rencana implementasi kerja sama militer yang kami tandatangani hari ini akan memberikan kontribusi yang signifikan bagi perdamaian, keamanan, dan stabilitas kawasan kami dan dunia,” tambahnya.
Pertemuan Bersejarah & Penting
Sementara itu, Prabowo mengatakan mereka menandatangani rencana aksi yang “sangat bersejarah dan sangat penting”, yang akan meningkatkan kemitraan strategis.
“Saya sangat optimis dengan kerja sama yang erat… kita berdua dapat berkontribusi pada perdamaian dan stabilitas di dunia,” ungkapnya, seperti dilansir dari TRTWorld, Jumat (3/2/2023).
Prabowo menekankan bahwa Indonesia dan Türkiye memiliki sejarah panjang dan hubungan yang dinamis, menteri tersebut mengatakan bahwa rencana tersebut akan dilaksanakan sesegera mungkin.
Sebelumnya, Indonesia dan Turki resmi menjalin berbagai kerja sama pertahanan baik dalam hal inovasi ataupun jual-beli peralatan militer.
Kontrak kerja tersebut ditandatangani oleh Kabaranahan Kemhan RI Marsda TNI Yusuf Jauhari dan CEO Havelsan Mehmet Akif Nacar dan Chairman of the Board Havelsan Hacl Aki Mantar.
Kesepakatan itu terjadi di sela pameran Indo-Defence di Jakarta pada 2 November 2022.
Acara penandatangan ini diisaksikan langsung oleh Menteri Pertahanan RI Prabowo Subianto serta Vice Chairman of The Board Havelsan Sedat Karakas.
Transaksi tersebut antara lain pembelian Combat Management System (CMS) Offshore Patrol Vessel (OPV) Warship atau kapal perang patroli lepas pantai.
Selain itu juga, CMS OPV 90 M Warship atau kapal perang patroli 90 meter, CMS (KCR) 90 M Warship atau kapal cepat rudal 90 meter, dan CMS Frigate Warship atau kapal perang fregat.
Kemhan pun menandatangani kontrak kerja sama jual-beli dengan Bogazici Savunma Teknolojileri dan Tais Gemi Insa Ve Teknoloji A.S. dengan pengadaan berupa sistem anti-drone dan persenjataan serta Kapal Cepat Rudal (KCR) Full Combat Mission.
Kemhan dan PT Noahtu Shipyard juga melakukan kerja sama jual-beli sistem rudal dengan Roketsan, yakni pembelian Khan Missile System, Roketsan Trisula-O Missile System (OMS), Trisula-O Weapon System (OWS), Trisula-U Missile System, Trisula-U Weapon System (UWS), dan Atmaca Missile untuk FFBNW OPV dan OPV 90 M.
(Resa/TRTWorld/Kompas)