ISLAMTODAY ID-Studi baru menemukan bahwa jutaan orang di seluruh dunia terancam banjir bandang karena mencairnya gletser.
Banyak danau glasial merupakan landmark terkenal. Namun, sebuah studi baru memperingatkan bahaya yang mengintai mereka.
Untuk diketahui, danau glasial adalah danau yang terbentuk oleh lapisan es yang mencair dan tumpang tindih dengan gletser di atas batas pengisian air.
Sebagian besar dari orang-orang ini tinggal di empat negara – India, Pakistan, Peru dan Cina, di mana danau glasial melimpah dan populasinya rentan terhadap bencana iklim.
Saat suhu naik, gletser semakin menyusut, mendorong air yang mencair menumpuk di bagian depan gletser.
Danau-danau ini dapat tiba-tiba pecah, menyebabkan banjir luapan danau glasial yang dapat menyebar lebih dari 120 kilometer dari lokasi aslinya.
Studi baru-baru ini merinci bahwa perubahan iklim telah menyebabkan peningkatan tajam jumlah danau glasial sejak tahun 1990.
Pada saat yang sama, jumlah orang yang tinggal di daerah tangkapan ini juga meningkat secara signifikan.
Para ilmuwan mempelajari 1.089 cekungan danau glasial di seluruh dunia dan menilai kemampuan orang di berbagai wilayah untuk merespons ancaman banjir dengan cepat.
“Pekerjaan kami tidak hanya berfokus pada ukuran atau jumlah danau gletser – tidak ada bencana yang terjadi secara alami – kehadiran orang, terutama orang yang rentan, di lanskap yang menyebabkan bencana,” ungkap Stuart Dunning, ahli geografi fisik di British’s Universitas Newcastle, dan salah satu penulis studi tersebut, kepada media AS, seperti dilansir dari Sputniknews, Rabu (8/2/2023).
Analisis menunjukkan bahwa area dengan risiko terbesar bukanlah area dengan danau glasial terbesar, paling banyak, atau tumbuh paling cepat, seperti yang diharapkan.
Sebaliknya, jumlah orang di wilayah tersebut dan kemampuan mereka untuk mengatasi bahaya alam sangat penting untuk risiko mereka.
Hasilnya menunjukkan bahwa 15 juta orang tinggal dalam jarak 50 kilometer dari danau glasial.
Secara kritis, dataran tinggi Asia (dari Kyrgyzstan hingga China) memiliki risiko banjir terbesar, dengan kemungkinan 9,3 juta orang.
Ada sekitar lima juta orang yang tidak terlindungi di India dan Pakistan saja.
Para peneliti mengatakan metode mereka dapat digunakan untuk memantau risiko luapan banjir danau glasial di masa depan.
(Resa/Sputniknews)