ISLAMTODAY ID-Total korban jiwa di Turkiye & Suriah akibat gempa 7,8 SR pada Senin (6/2/2023) mencapai 33.995 jiwa.
Korban tewas di Turki naik menjadi 29.695 pada hari Ahad (12/2/2023) dan korban tewas di Suriah mencapai 4.300 jiwa.
“Pada Ahad (12/2/2023), lebih dari 4.300 orang tewas dan lebih dari 7.600 lainnya terluka di barat laut Suriah menyusul gempa mematikan dan gempa susulan di negara tetangga Turki,” ungkap kantor PBB untuk urusan kemanusiaan (OCHA) yang dirilis pada Senin (13/2/2023), seperti dilansir dari The Indian Express, Senin (13/2/2023).
Para pejabat Turki pada Ahad (12/2/2023) mengeluarkan surat perintah penangkapan untuk sekitar 131 orang yang diduga terlibat dalam keselahan metode konstruksi bangunan yang ambruk dan ilegal, kantor berita AP melaporkan.
Menteri Kehakiman Turki telah berjanji untuk menghukum siapa pun yang bertanggung jawab, dan jaksa telah mulai mengumpulkan sampel bangunan untuk bukti bahan yang digunakan dalam konstruksi.
Sementara itu, bantuan darurat ke beberapa bagian Suriah perlahan mulai mengalir masuk, dengan Martin Griffiths dari PBB mengakui “gagal” menemukan warga Suriah yang terdampar di Suriah barat laut pada hari Ahad (12/2/2023) selama kunjungan ke penyeberangan Bab al Hawa.
Kepala White Helmets Raed Saleh, yang tim penyelamatnya telah bekerja sepanjang waktu untuk menemukan warga Suriah terkubur di bawah reruntuhan di Suriah barat laut, secara terbuka mengkritik Griffiths dan PBB, menggambarkan tanggapannya sebagai “memalukan” dan “terlambat”.
Sementara itu, Presiden Suriah Bashar al Assad bertemu dengan Menteri Luar Negeri UEA Sheikh Abdullah bin Zayed ketika kepala Organisasi Kesehatan Dunia Tedros Adhanom Ghebreyesus mengunjungi rumah sakit di Aleppo.
Puluhan ribu petugas penyelamat masih menjelajahi lingkungan yang rata, meskipun cuaca dingin telah memperdalam kesengsaraan jutaan orang yang sekarang sangat membutuhkan bantuan.
PBB telah memperingatkan bahwa setidaknya 870.000 orang sangat membutuhkan makanan panas di seluruh Turki dan Suriah.
Di Suriah saja, hingga 5,3 juta orang mungkin telah kehilangan tempat tinggal.
(Resa/AP/The Indian Express)