ISLAMTODAY ID-UEA dan Israel meluncurkan kapal angkatan laut tak berawak pertama mereka yang dikembangkan bersama pada 20 Februari.
Langkah ini mewakili peningkatan hubungan militer antara kedua negara, serta ketakutan Tel Aviv yang meningkat terhadap ‘ancaman maritim Iran.’
Kapal itu diresmikan di Naval Defense and Maritime Security Exhibition (NAVDEX) di Abu Dhabi.
Itu dilengkapi dengan sistem pencitraan dan sensor canggih, serta teknologi pengintaian dan pendeteksi ranjau.
Kapal tak berawak itu dikembangkan bersama oleh Israel Aerospace Industries (IAI) dan perusahaan pertahanan Emirat EDGE.
“Kami untuk pertama kalinya mendemonstrasikan proyek bersama yang menunjukkan kemampuan dan kekuatan kedua perusahaan,” ungkap Oren Guter, kepala program angkatan laut IAI dan mantan kapten angkatan laut Israel, seperti dilansir dari The Cradle, Selasa (21/2/2023).
Kapal itu akan mampu melawan “ancaman di sini, di daerah tersebut,” tetapi tujuannya adalah untuk akhirnya ‘menempatkan mereka di luar negeri,’ tambah Guter.
Ini terjadi sebagai bagian dari hubungan militer yang berkembang antara Tel Aviv dan Abu Dhabi, yang fokusnya adalah ‘menghalangi’ Iran.
Torbjorn Soltvedt, seorang analis di firma intelijen risiko Verisk Maplecroft, mengatakan: “Keamanan adalah bidang kerja sama alami antara Israel dan UEA… Melawan ancaman yang berkembang terhadap pengiriman di Teluk Persia dan Teluk Oman akan menjadi prioritas karena Israel dan Kapal Emirat telah menjadi sasaran serangan drone dan rudal yang didukung Iran.”
Pada 10 Februari, pesawat tak berawak Iran menyerang sebuah kapal tanker minyak Israel di Teluk Persia, dilaporkan menewaskan dua perwira, sebagai pembalasan atas serangan pesawat tak berawak Israel di fasilitas militer di Isfahan bulan lalu. Iran telah dituduh menyerang kapal tanker Israel di masa lalu.
Di sisi lain, UEA telah menjadi sasaran serangan oleh gerakan perlawanan Ansarallah Yaman yang dituduh sebagai ‘proksi Iran.’
Ini karena peran Abu Dhabi dalam perang brutal yang dipimpin Saudi melawan negara tersebut.
Pada tahun 2021, dilaporkan bahwa perusahaan pertahanan Emirat dan Israel bersama-sama mengembangkan sistem anti-drone. Tahun berikutnya, sistem pertahanan udara Israel tiba di negara Teluk.
Kedua negara juga telah berpartisipasi dalam latihan angkatan laut bersama dalam koordinasi dengan AS, serta Bahrain, salah satu sekutu Arab Israel yang menormalisasi hubungan sebagai bagian dari Abraham Accords 2020.
(Resa/The Cradle)