ISLAMTODAY ID– Mantan Agen Khusus FBI Coleen Rowley klaim Presiden AS Joe Biden, pejabat senior Gedung Putih dan Departemen Luar Negeri memimpin Amerika Serikat dan dunia ke dalam pemusnahan nuklir.
Presiden Rusia Vladimir Putin secara resmi mengumumkan Moskow menarik diri dari pembicaraan jangka panjang dengan Amerika Serikat untuk perjanjian START yang baru selama pidato Selasa di Majelis Federal.
Dia juga menuduh Amerika Serikat mengembangkan jenis senjata nuklir baru dan mempertimbangkan uji coba senjata nuklir baru.
“Rencana keras neocons untuk ‘dominasi spektrum penuh’ telah lama dibuat, bahkan telah diumumkan secara publik beberapa dekade yang lalu, tapi sekarang… kita benar-benar telah mencapai malam kehancuran,” ungkap Rowley, seorang Majalah Time Whistleblower of the Year, seperti dilansir dari Sputniknews, Kamis (23/2/2023).
Selain Biden, pejabat senior Departemen Luar Negeri Victoria Nuland, Menteri Luar Negeri Antony Blinken, dan pembantu keamanan Gedung Putih Jake Sullivan, memimpin orang Amerika yang tidak sadar ke dalam “Armageddon nuklir,” tambah Rowley.
Amerika Serikat jauh lebih dekat dengan bencana perang global daripada yang disadari rakyat Amerika, kata Rowley.
“Situasinya sangat buruk pada jam ke-11 dan 59 menit,” ungkapnya memperingatkan.
Sebelumnya pada hari itu, Biden menggambarkan keputusan Rusia sebagai “kesalahan besar” ketika presiden Rumania, Slovakia, dan Polandia menyambutnya di pertemuan Bucharest Nine.
Ini terjadi setelah Biden awal pekan ini menyampaikan pidato berapi-api di Polandia yang dimaksudkan untuk menggalang NATO untuk mendukung Ukraina melawan Rusia.
Untuk diketahui, New START yang berlaku sejak 5 Februari 2011, adalah perjanjian senjata terakhir yang mengikat secara hukum antara Amerika Serikat dan Rusia – dua negara dengan kemampuan nuklir terbesar.
Di bawah perjanjian itu, Amerika Serikat dan Rusia diminta untuk mengurangi persenjataan nuklir mereka menjadi total 700 rudal, 800 peluncur, dan 1.550 hulu ledak yang dikerahkan.
(Resa/Sputniknews)