ISLAMTODAY.ID—Amerika Serikat (AS) berencana untuk mengatur provokasi di Ukraina dengan menggunakan senjata kimia, sambil menyalahkan Rusia di mata dunia, kata Komandan Pasukan Perlindungan Nuklir, Biologis dan Kimia Rusia Letnan Jenderal Igor Kirillov dalam sebuah pengarahan pada hari Selasa.
Menurut Kirillov, pada 22 Februari, sebuah organisasi non-pemerintah AS yang berpengaruh mengadakan konferensi tentang peristiwa di Ukraina, dan mantan Duta Besar AS untuk Rusia John Sullivan membuat pernyataan, yang secara khusus menyebut pasukan Rusia berencana gunakan senjata kimia di Ukraina.
“Kami menganggap informasi ini sebagai niat AS sendiri dan antek-anteknya untuk melakukan provokasi di Ukraina menggunakan bahan kimia beracun,” kata Letnan Jenderal Kirillov.
Dia mengatakan Washington berharap bahwa selama permusuhan tidak akan mungkin untuk menyelidiki dengan baik rencana provokasi kimia AS di Ukraina, namun ia mengatakan bahwa jika provokasi benar-benar terjadi, Kementerian Pertahanan Rusia akan mengidentifikasi dan menghukum pelaku sebenarnya.
Letnan Jenderal Kirillov mengatakan AS kemungkinan akan mencoba menggunakan senjata kimia BZ (3-Quinuclidinyl benzilate) di Ukraina.
“Kami peringatkan jika ada provokasi dengan penggunaan bahan kimia beracun, kami akan mengidentifikasi dan menghukum pelaku yang sebenarnya”, tegasnya.
Sebuah kereta yang membawa muatan bahan kimia tiba di kota Kramatorsk yang dikuasai Ukraina di Donbass awal bulan ini dan dikirim ke jalur kontak.
Itu terdiri dari 16 kotak logam tersegel, delapan di antaranya memiliki tanda bahaya kimia, tulisan “BZ” dan ditandai dengan dua garis merah, yang sesuai dengan kelas zat beracun dengan efek detoksifikasi sementara, menurut Kirillov.
“Kargo ditempatkan pada kendaraan lapis baja buatan AS, yang, sebagai bagian dari konvoi, berangkat ke garis kontak,” tambahnya. (Rasya)