ISLAMTODAY ID-Polisi West Yorkshire menyelidiki aksi dari empat siswa di Kettlethorpe High School, Wakefield yang merusak Al Quran.
Menteri Dalam Negeri Inggris Suella Braverman menyuarakan keprihatinannya setelah “insiden kebencian” yang melibatkan salinan Quran direkam oleh polisi West Yorkshire di Kettlethorpe High School, Wakefield.
“Ini adalah laporan yang sangat memprihatinkan. Menteri Dalam Negeri jelas bahwa tanggapan polisi harus selalu proporsional dan mempertimbangkan kesejahteraan anak kecil sebagai prioritas atas segala penghinaan yang dirasakan,” ungkap juru bicara Menteri Dalam Negeri, seperti dilansir dari Sputniknews, Rabu (1/3/2023).
Skandal itu muncul setelah adanya laporan bahwa 4 siswa sekolah diduga menyebabkan kerusakan pada salinan kitab suci Islam tersebut.
Menurut laporan media, seorang teman siswa kelas 10 menyuruh 4 terduga pelaku untuk membawa Al Quran ke sekolah setelah kalah dalam video game.
Mereka membacakan bagian-bagian dari buku di lapangan tenis, menurut seorang anggota dewan sekolah.
Namun, kemudian Al Quran dijatuhkan di koridor sekolah dan “dirusak”.
Insiden tersebut menyebabkan ke-4 murid diskors selama seminggu.
Namun karena desas-desus seputar insiden tersebut terus beredar, yang menunjukkan adanya upaya untuk membakar kitab suci tersebut, polisi dipanggil untuk menyelidiki apa yang sebenarnya terjadi.
Sementara Tudor Griffiths, kepala sekolah, mengecam tindakan mereka sebagai “tidak dapat diterima.”
Selain itu, dia juga mengatakan bahwa “tidak ada niat jahat” dari para murid
“Jika lebih banyak konsekuensi harus diikuti, itulah yang akan terjadi,” ungkap Griffiths dilaporkan.
Di sisi lain, ibu dari anak laki-laki yang membawa Alquran ke sekolah meminta maaf atas anaknya yang autis.
Lebih lanjut, dia menambahkan bahwa hal itu telah membuat anaknya jera.
Dia juga mengklaim bahwa dia telah menerima ancaman pembunuhan.
Mengenai tingkat kerusakan, foto-foto yang dijelaskan oleh laporan media Inggris mengungkapkan bahwa buku tersebut mengalami robekan kecil pada sampulnya. Kerusakan ringan dilaporkan juga terjadi pada beberapa halaman.
Sementara itu, Humanists UK, British Humanist Association, mengecam keputusan yang menskors anak laki-laki tersebut.
Lebih lanjut, mereka menyesalkan fakta bahwa sekolah tersebut membiarkan dirinya “ditekan ke dalam tindakan disipliner yang berlebihan oleh kelompok agama.”
(Resa/Sputniknews)