ISLAMTODAY ID-China membakukan 11 nama tempat yang disebutnya “bagian selatan Tibet”, sementara India menolak dengan mengatakan beberapa dari daerah ini adalah bagian dari negara bagian Arunachal Pradesh di timur laut.
China dan India telah terlibat dalam duel verbal baru atas klaim teritorial mereka di provinsi timur laut India Arunachal Pradesh, yang disebut Beijing sebagai bagian selatan wilayah otonomi Tibet.
Kementerian Urusan Sipil China mengumumkan pada akhir pekan bahwa mereka telah menstandarkan nama 11 tempat di bagian selatan Tibet atau wilayah otonomi Xizang, yang disebut Beijing sebagai Zangnan.
“Kami langsung menolak ini,” ungkap juru bicara Kementerian Luar Negeri India Arindam Bagchi pada hari Selasa (4/4/2023).
Lebih lanjut, Bagchi menambahkan bahwa nama beberapa tempat adalah bagian dari negara bagian Arunachal Pradesh.
New Delhi telah berulang kali menolak klaim Beijing tentang provinsi tersebut.
“Arunachal Pradesh adalah, telah, dan akan selalu menjadi bagian integral dan tidak terpisahkan dari India,” ungkap Bagchi.
Lebih lanjut, dia menambahkan bahwa “upaya untuk menetapkan nama yang diciptakan tidak akan mengubah kenyataan ini.”
Rekan Bagchi di Beijing, Mao Ning, membantah pernyataan tersebut.
Pergantian 11 Nama Tempat
“Zangnan adalah bagian dari wilayah China. Sesuai dengan ketentuan yang relevan dari administrasi nama geografis Dewan Negara, pejabat yang berwenang dari pemerintah China telah membakukan nama beberapa bagian Zangnan. Ini adalah hak kedaulatan China,” ungkap Mao pada hari Selasa, menurut Kementerian Luar Negeri.
“Ini bukan pertama kalinya China melakukan upaya seperti itu,” ujar Bagchi, seperti dilansir dari TRTWorld, Rabu (4/4/2023).
Gelombang pertama dari nama standar untuk enam tempat di Zangnan dirilis pada 2017, dan gelombang kedua dari 15 tempat dirilis pada 2021.
Menurut sebuah laporan di harian India The Hindu, pemerintah China “memstandarkan” nama 11 tempat di Arunachal Pradesh dan merilisnya bersama dengan peta “yang menunjukkan bagian Arunachal Pradesh, bukan di dalam wilayah Tibet selatan, yang dirujuk oleh China sebagai Zangnan.”
“Kementerian Urusan Sipil China bahkan memasukkan sebuah kota yang dekat dengan ibu kota Arunachal Pradesh, Itanagar,” tambah laporan itu.
China telah menyatakan bahwa mereka “tidak pernah mengakui” “apa yang disebut Arunachal Pradesh” sebagai provinsi India.
Muncul Konfrontasi
Arunachal Pradesh, dengan populasi hampir 1,8 juta, membagi China dan India di wilayah timur laut India.
Kedua negara telah berselisih mengenai wilayah tersebut, dengan China mengklaim kedaulatan atas Arunachal Pradesh, yang secara efektif berada di bawah kendali India.
Kontroversi penggantian nama muncul setelah Menteri Luar Negeri India Subrahmanyam Jaishankar mengatakan bulan lalu bahwa situasi antara India dan China di wilayah Himalaya di Ladakh “rapuh dan berbahaya”.
Sejak Mei 2020, kedua negara terkunci dalam kebuntuan di sepanjang Line of Actual Control (LAC) – perbatasan de facto antara China dan India di wilayah Ladakh di wilayah Jammu dan Kashmir yang disengketakan.
Pada Juni 2020, setidaknya 20 tentara India dan empat tentara China tewas dalam bentrokan perbatasan.
(Resa/TRTWorld)