ISLAMTODAY ID-Aksi islamofobia terjadi di Bihar Sharif, Distrik Nalanda, Negara Bagian Bihar, India Timur.
Gerombolan massa Hindutva membakar masjid dan madrasah berusian 110 tahun ketika merayakan festival Hindu, Ram Navami.
Kekerasan ini terjadi pada 31 Maret 2023 dengan massa mendatangi perkampungan Muslim dan melemparkan batu ke masjid-masjid.
Diketahui, massa menargetkan properti Muslim di kota itu. Insiden serupa juga dilaporkan di Sasaram, markas distrik Rohtas.
Sementara massa bersenjata dengan sengaja merusak sebuah madrasah di wilayah Murarpur di Bihar Sharif dan membakar perpustakaannya.
Masjid dan Madrasah tersebut bernama Azizia yang berusia lebih dari 100 tahun. Lebih dari 4.500 buku-buku Islam termasuk salinan Al-Qur’an di madrasah tersebut dibakar.
“Kantor utama madrasah dibakar. Kantor itu memiliki lemari yang penuh dengan buku. Mereka semua menjadi abu,” ungkap imam masjid & pengurus madrasah, Mohammad Siyabuddin.
Melansir Maktoob Media, Madrasah Azizia didirikan oleh Bibi Sogra untuk mengenang suaminya, Abdul Aziz, dan dia diakui sebagai salah satu dermawan paling dihormati dalam sejarah Bihar.
Perpustakaan berusia 110 tahun itu dirusak oleh massa bersenjata sekitar 1.000 orang. Massa Hindutva melemparkan bom molotov ke masjid dan perpustakaan.
Sementara itu, Sekretariat Jenderal OKI telah memberikan respon mengutuk atas aksi kekerasan dan perusakan properti muslim tersebut.
OKI juga memerintahkan India untuk menindaktegas praktik islamofobia tersebut.
Mengutip dari Al Jazeera, kepolisian India telah kerahkan polisi anti huru-hara dan memutus penyebaran informasi kekerasan dengan memotong layanan internet selular.
Hal tesebut menyebabkan telambatnya informasi kekerasan ini terhadap publik di luar wilayah itu.
Sebanyak 77 orang terlibat dalam aksi kekerasan telah ditangkap polisi setempat.
(Al Jazeera/NU online/Mina News/Maktoob Media )