ISLAMTODAY ID-Juru bicara Kementerian Luar Negeri Iran, Nasser Kanaani, mengatakan dalam serangkaian tweet pada 10 April bahwa Washington harus memahami “realitas baru” yang terbentuk di seluruh Asia Barat dan menahan diri dari campur tangan, sambil meminta AS untuk menerima penurunan dominasi globalnya.
“Washington harus memahami realitas baru dan menghindari upaya campur tangan di Asia Barat dan Teluk Persia atas nama rezim Zionis,” ungkap Kanaani di Twitter, seperti dilansir dari The Cradle, Senin (10/4/2023).
“Laporan tentang pengiriman kapal selam [AS], pemindahan kapal perang atau pengiriman pembom ke Asia Barat, dalam kondisi di mana persamaan regional menunjukkan munculnya tatanan baru di mana tidak diperlukan pasukan militer ekstra-regional, adalah bagian dari upaya pemerintah AS untuk menutupi penurunan dominasi globalnya,” tambahnya.
Dia juga mengecam Washington yang “sering mengobarkan perang [upaya untuk] menimbulkan ketidakstabilan dan perselisihan di kawasan Asia Barat.”
Komentar Kanaani adalah tanggapan atas pengumuman Washington pada 8 April bahwa kapal selam bertenaga nuklir yang dilengkapi dengan peluru kendali kini beroperasi di perairan regional.
Kata-kata juru bicara kementerian luar negeri itu juga muncul beberapa hari setelah AS merelokasi salah satu kapal perangnya di Mediterania ke pantai Suriah.
Ini terjadi karena lonjakan serangan baru-baru ini terhadap pangkalan militer AS di Suriah, yang dikatakan dilakukan oleh kelompok yang berafiliasi dengan Teheran, dan lebih sering mengakibatkan korban di antara pasukan Washington.
Beberapa orang berpendapat bahwa lonjakan serangan terhadap militer AS di Suriah merupakan keputusan terkoordinasi Rusia-Iran untuk menekan Washington agar menarik kehadiran militer ilegalnya dari negara itu.
Penurunan militer Washington mungkin juga disertai dengan pukulan terhadap dominasi ekonominya atas wilayah tersebut dan dunia pada umumnya.
Hal ini terlihat dari negara-negara di kawasan tersebut, termasuk Irak dan UEA, yang mengambil langkah menjauh dari dolar AS.
Hubungan memanas AS-Saudi dan hubungan Riyadh yang tumbuh dengan Rusia dan China – serta sistem ekonomi yang muncul seperti BRICS dan Organisasi Kerjasama Shanghai (SCO) – adalah bukti dari pergeseran global ini.
Aliansi dan hubungan baru di kawasan – yaitu antara Arab Saudi dan Iran – telah membutakan AS.
(Resa/The Cradle)