ISLAMTODAY ID- Pejabat tinggi keamanan dari Amerika Serikat, Jepang, dan Korea Selatan dalam sebuah pernyataan bersama mengatakan mereka membahas regularisasi latihan militer untuk mencegah dan menanggapi ancaman rudal Korea Utara.
Sebelumnya pada hari itu, media pemerintah Korea Utara melaporkan bahwa pemimpin Korea Utara Kim Jong Un memandu uji coba pertama rudal balistik antarbenua berbahan bakar padat Hwasongpho-18 tipe baru.
“Ketiga pihak membahas regularisasi latihan pertahanan rudal dan latihan anti-kapal selam untuk mencegah dan menanggapi ancaman nuklir dan rudal DPRK, dan membahas cara untuk melanjutkan latihan trilateral, termasuk latihan larangan maritim dan anti-pembajakan, untuk menjaga perdamaian dan stabilitas di kawasan dengan cara yang lebih efektif,” ungkap pernyataan tersebut, yang dirilis setelah pembicaraan pertahanan trilateral di Washington pada hari Jumat (13/4/2023), seperti dilansir dari Sputniknews, Sabtu (15/4/2023).
Pernyataan bersama tersebut dikeluarkan oleh Asisten Menteri Pertahanan AS untuk Urusan Keamanan Indo-Pasifik Ely Ratner, Direktur Jenderal Kebijakan Pertahanan Jepang Masuda Kazu, dan Wakil Menteri Kebijakan Pertahanan Nasional Korea Selatan Heo Tae-keun.
Angkatan udara Korea Selatan dan AS dilaporkan melakukan latihan bersama yang melibatkan pembom strategis B-52H berkemampuan nuklir, setelah peluncuran rudal balistik antarbenua (ICBM) Korea Utara.
Rudal itu diluncurkan menuju Laut Jepang, terbang sekitar 1.000 kilometer (621 mil) dan mendarat di luar zona ekonomi eksklusif Jepang pada Kamis (12/4/2023).
Peluncuran tersebut mendorong otoritas Jepang untuk mengeluarkan perintah evakuasi bagi penduduk pulau paling utara Jepang Hokkaido, yang dilaporkan menyebabkan penangguhan sementara kereta api berkecepatan tinggi dan transportasi jalan di utara negara itu.
Peluncuran Kamis terjadi di tengah terhentinya komunikasi lintas batas antara kedua Korea, masa hening yang dimulai pada 7 April.
Penembakan terakhir ini adalah peluncuran rudal Korea Utara yang kesembilan tahun ini. Pada 2022, Pyongyang meluncurkan 37 rudal balistik.
(Resa/Sputniknews)