ISLAMTODAY ID-Seorang koresponden dari outlet media Rusia Sputnik mengutip sumber keamanan yang mengatakan bahwa militer Israel melakukan serangan ke gubernuran Quneitra di Suriah selatan pada Senin (24/4/2023) pagi, tanpa ada korban atau kerugian material yang tercatat hingga saat ini.
“Serangan Israel dengan artileri dan rudal terjadi dari dalam Dataran Tinggi Golan yang diduduki di pedesaan Quneitra,”ungkap sumber keamanan itu, seperti dilansir dari The Cradle, Senin (24/4/2023).
Serangan itu menargetkan bukit Qors al-Nafl, sebelah barat kota Hader di pedesaan Quneitra utara.
Melansir dari sumber yang sama bahwa tim teknis saat ini “menaksir kerusakan” untuk membuat pengumuman resmi.
Serangan itu menargetkan pos terdepan tentara Suriah, lapor stasiun radio Sham FM yang berafiliasi dengan negara.
Media Israel mengutip seorang jurnalis yang tidak disebutkan namanya yang mengatakan bahwa tentara Israel menjatuhkan selebaran di daerah itu yang memperingatkan militer Suriah agar tidak bekerja sama dengan Hizbullah.
Militer Israel biasanya tidak mengakui serangannya di Suriah “di bawah kebijakan umum ambiguitasnya terkait upayanya melawan Hizbullah,” lapor The Times of Israel.
Unggahan media sosial menunjukkan dugaan gambar selebaran Israel, yang berbunyi: “Kami mengawasi dengan cermat dan menyadari kerja sama intelijen yang sedang berlangsung dengan Hizbullah dalam posisi tentara Suriah di wilayah tersebut, termasuk di dekat perbatasan Israel. Kerja sama Anda dengan Hizbullah telah … membawa lebih banyak kerugian daripada keuntungan. Kerja sama dengan Hizbullah mengarah pada bahaya!”
Selebaran itu juga menunjukkan gambar yang tidak jelas dari dugaan perwira Hizbullah dan Suriah satu sama lain.
Israel telah menjatuhkan selebaran serupa di daerah Quneitra sebelumnya. Militer Israel menolak mengomentari masalah tersebut.
Serangan udara Israel di Suriah adalah ilegal berdasarkan hukum internasional tetapi sering terjadi dengan dalih menargetkan target Iran dan Hizbullah.
Namun, lebih sering daripada tidak, serangan itu menargetkan tentara Suriah.
Ini adalah serangan Israel kesembilan terhadap Suriah sejak gempa dahsyat melanda negara itu pada bulan Februari.
Israel telah menyerang Quneitra beberapa kali di masa lalu, termasuk pada tahun 2014, ketika memberi perlindungan udara kepada militan Al-Qaeda yang memerangi tentara Suriah.
Pada 31 Maret, Kementerian Luar Negeri Suriah mengatakan bahwa serangan Israel terhadap negara itu menunjukkan tingkat koordinasi yang erat dengan militan ekstremis.
(Resa/The Cradle)