ISLAMTODAY ID-Pejabat Pentagon telah mengkonfirmasi bahwa salah satu dari 14 kapal kelas Ohio Angkatan Laut akan mengunjungi Korea Selatan dalam beberapa bulan mendatang.
Lebih lanjut, Presiden Joe Biden mengumumkan Kelompok Konsultatif Nuklir selama kunjungan Presiden Korea Selatan Yoon Suk-yeol baru-baru ini ke Gedung Putih.
Namun, masih belum jelas apakah kunjungan mendatang merupakan bagian dari “strategi pensinyalan publik” atau keputusan satu kali “yang mencerminkan keadaan khusus untuk situasi keamanan di Semenanjung Korea.”
Beberapa ahli percaya bahwa langkah tersebut mencerminkan upaya untuk melawan fakta bahwa kekuatan kapal selam AS menyusut dan mengalami masalah kesiapan.
“Langkah publikasi ini adalah bagian dari tugas baru yang bertentangan dengan misi inti kapal selam untuk tetap tidak terdeteksi,” ungkap Hans Kristensen, direktur Proyek Informasi Nuklir Federasi Ilmuwan Amerika, seperti dilansir dari Sputniknews, Sabtu (6/5/2023).
Namun, dia menambahkan bahwa pensinyalan nuklir sekarang dianggap sangat penting karena persaingan dengan Rusia dan China bahkan penghentian “layanan senyap” akan membuat kemungkinan pendeteksian kapal selam AS sepadan.
Untuk diketahui, Kapal selam kelas Ohio adalah yang terbesar yang pernah dibangun oleh Angkatan Laut AS, berukuran panjang 171 meter dan berbobot 18.750 ton saat menyelam.
Mereka membawa rudal Trident, yang dapat dikonfigurasi untuk menampung sebanyak 14 hulu ledak nuklir, dengan masing-masing mampu diarahkan ke target yang berbeda dan memiliki jangkauan 4.000 mil laut.
Dalam beberapa tahun terakhir, hubungan antara Amerika Serikat dan Korea Selatan diwarnai oleh campuran kerja sama dan ketegangan.
Kedua negara memiliki aliansi militer yang telah berlangsung lama, yang telah menjadi bagian penting dari kehadiran strategis AS di kawasan Asia-Pasifik.
Di bawah Presiden Joe Biden, AS berupaya memperkuat aliansinya di kawasan, termasuk dengan Korea Selatan.
(Resa/Sputniknews)