ISLAMTODAY ID-Yordania, Qatar dan Mesir mengutuk penyerbuan Menteri Keamanan Nasional Israel Itamar Ben-Gvir ke kompleks Masjid Al Aqsa di Yerusalem Timur yang diduduki.
Menteri sayap kanan itu memaksa masuk ke lokasi konflik pada Ahad (21/5/2023) pagi di bawah perlindungan polisi Israel, dalam tur kedua sejak ia bergabung dengan pemerintahan Perdana Menteri Benjamin Netanyahu akhir tahun lalu.
Saat berada di dalam situs, Ben-Gvir mengklaim kepemilikan Israel atas kompleks tersebut dalam pesan video dari halaman masjid.
Kementerian Luar Negeri Yordania menyebut intrusi Ben-Gvir ke kompleks Al Aqsa sebagai “eskalasi berbahaya”.
“Ini adalah langkah provokatif yang dikutuk dan eskalasi yang berbahaya dan tidak dapat diterima,” ungkap juru bicara kementerian Sinan Majali dalam sebuah pernyataan.
“Intrusi itu merupakan pelanggaran mencolok terhadap hukum internasional, dan status quo sejarah dan hukum di Yerusalem dan tempat-tempat sucinya,” ungkap Majali, seperti dilansir dari TRTWorld, Senin (22/5/2023).
Status quo memungkinkan umat Islam untuk beribadah di kompleks Al Aqsa dan pengikut agama lain untuk mengunjungi situs tersebut.
“Pelanggaran dan serangan yang berkelanjutan terhadap tempat-tempat suci Islam dan Kristen di Yerusalem, ditambah dengan langkah-langkah perluasan pemukiman secara sepihak dan serangan Israel yang sedang berlangsung, dapat menyebabkan eskalasi lebih lanjut,” ungkap Majali memperingatkan.
Dia meminta komunitas internasional mengambil tindakan cepat dan tegas untuk mengakhiri praktik-praktik ini.
Juru bicara itu meminta Israel, penguasa pendudukan, untuk segera menghentikan semua praktik dan pelanggaran di Masjid Al Aqsa, dan semua tindakan yang bertujuan untuk mengubah status quo sejarah dan hukum yang ada di tempat suci tersebut.
‘Serangan Terhadap Jutaan Muslim’
Qatar juga mengutuk menteri Israel yang menyerbu tempat suci.
“Upaya untuk merusak status agama dan sejarah Masjid Al Aqsa bukan hanya serangan terhadap warga Palestina tetapi juga terhadap jutaan Muslim di seluruh dunia,” ungkap Kementerian Luar Negeri Qatar dalam sebuah pernyataan.
Mereka menganggap Israel “sepenuhnya bertanggung jawab” atas setiap letusan kekerasan sebagai akibat “dari pelanggaran yang berulang dan penyerbuan Masjid Al-Aqsa yang diberkahi dan kebijakan eskalasi sistematis terhadap rakyat Palestina, tanah mereka, dan kesucian Islam dan Kristen mereka.”
Komentar AS
Amerika Serikat mengatakan “prihatin dengan kunjungan provokatif hari ini” oleh menteri sayap kanan Israel ke kompleks masjid Al Aqsa.
“Ruang suci ini tidak boleh digunakan untuk tujuan politik, dan kami meminta semua pihak untuk menghormati kesuciannya,” ungkap juru bicara Departemen Luar Negeri Matthew Miller dalam sebuah pernyataan.
Badai Ben-Gvir terjadi tiga hari setelah dia dan puluhan ribu ultra-nasionalis Yahudi berbaris melalui Kota Tua dan lebih dari seminggu memasuki gencatan senjata Gaza yang rapuh.
(Resa/TRTWorld)