ISLAMTODAY ID-Peringatan tentang ancaman orang dalam muncul ketika pemerintah AS dan media Barat semakin menargetkan ilmuwan kelahiran China sebagai mata-mata potensial.
Sebuah laporan baru oleh kelompok pengawas pemerintah AS mengklaim agen federal yang bertugas mengawasi rahasia nuklir Washington masih belum membuat program “ancaman orang dalam” satu dekade penuh setelah diperintahkan untuk melakukannya dengan keputusan presiden.
“Departemen Energi (DOE) belum menerapkan semua tindakan yang diperlukan untuk Program Ancaman Orang Dalam lebih dari 8 tahun setelah DOE menetapkannya pada tahun 2014, menurut beberapa penilaian independen,” ungkap dokumen tersebut, yang dibuat oleh Kantor Akuntabilitas Pemerintah, seperti dilansir dari Sputniknews, Kamis (25/5/2023).
“Secara khusus, DOE belum mengimplementasikan tujuh langkah yang diperlukan untuk Program Ancaman Orang Dalam, bahkan setelah peninjau independen membuat hampir 50 temuan dan rekomendasi untuk membantu DOE mengimplementasikan programnya sepenuhnya.”
Terlebih lagi, “DOE tidak secara formal melacak atau melaporkan tindakannya untuk mengimplementasikannya,” tambah laporan itu.
Lebih lanjut, dia mencatat bahwa “tanpa melacak dan melaporkan tindakannya untuk menangani temuan dan rekomendasi peninjau independen, DOE tidak dapat memastikan bahwa itu telah sepenuhnya ditangani. kekurangan program yang teridentifikasi.”
Per pengawas pemerintah AS, ini berarti bahwa DOE “tidak memastikan bahwa karyawan dilatih untuk mengidentifikasi dan melaporkan potensi ancaman orang dalam” dan “belum secara jelas mendefinisikan tanggung jawab kontraktor untuk program ini.”
Laporan itu diterbitkan di tengah tuduhan luas oleh media arus utama pemerintah AS bahwa ilmuwan keturunan China berusaha menyelundupkan rahasia nuklir AS ke luar negeri.
Dalam beberapa tahun terakhir, ilmuwan kelahiran China semakin menjadi sasaran penyelidik federal, yang dalam beberapa kasus telah mendakwa peneliti dengan berbagai tindak pidana karena kelalaian kecil pada aplikasi visa.
Menanggapi dengan sebuah pernyataan, juru bicara Departemen Energi menulis: “kami menghargai tinjauan GAO dan telah mengambil serangkaian tindakan untuk lebih meningkatkan kemampuan Departemen untuk secara efektif mencegah, mendeteksi, dan mengurangi ancaman orang dalam di seluruh perusahaan nuklir.”
“Tapi jangan khawatir – DOE memiliki tenaga kerja yang sangat teruji dan memelihara program yang dirancang khusus untuk menghindari atau meminimalkan ancaman orang dalam sambil memanfaatkan langkah-langkah perlindungan jangka panjang terhadap penyalahgunaan aset dan sumber daya penimbunan kritis,” tegas agensi tersebut.
Pemerintahan Obama membentuk program ‘Ancaman Orang Dalam’ pada tahun 2011 setelah whistleblower Angkatan Darat Chelsea Manning membantu mengungkap bukti kesalahan besar-besaran oleh pasukan AS, hingga dan termasuk kemungkinan kejahatan perang.
(Resa/Sputniknews)