ISLAMTODAY ID-Kanada dan Arab Saudi mengumumkan pada 24 Mei bahwa mereka setuju untuk memulihkan hubungan diplomatik.
Kesepakatan ini mengakhiri perselisihan tahun 2018 yang membuat kerajaan tersebut mengeluarkan duta besarnya untuk Kanada dan membekukan kerja sama perdagangan dengan negara Amerika Utara tersebut.
Perjanjian tersebut mengikuti pembicaraan positif antara Perdana Menteri Kanada Justin Trudeau dan Putra Mahkota Saudi Mohamed bin Salman (MbS) di sela-sela forum Kerjasama Ekonomi Asia-Pasifik (APEC) tahun lalu di Bangkok.
Saat itu, kedua pemimpin dikabarkan ingin memulihkan hubungan.
“Telah diputuskan untuk memulihkan tingkat hubungan diplomatik dengan Kanada ke keadaan sebelumnya,” ungkap kementerian luar negeri kerajaan, seperti dilansir dari The Cradle, Jumat (26/5/2023).
Sumber anonim pemerintah Kanada mengatakan, “Langkah-langkah perdagangan hukuman akan dicabut.”
“Kursi kosong pada akhirnya tidak mendorong kepentingan kita ke depan, dan mereka tidak mendorong hal-hal seperti hak asasi manusia ke depan,” ungkap sumber itu.
Lebih lanjut, dia menambahkan bahwa Kanada harus “melakukan percakapan dengan orang yang tidak selalu kita setujui dalam segala hal untuk menemukan solusi global untuk masalah global.”
Perselisihan antara Riyadh dan Ottawa dimulai pada 2018, sebelum pembunuhan jurnalis Jamal Khashoggi oleh kerajaan tahun itu.
Kedutaan Besar Kanada di Arab Saudi merilis tweet yang menyerukan pembebasan segera aktivis hak-hak perempuan yang ditahan di penjara Saudi.
Arab Saudi menanggapi dengan menarik duta besarnya di Kanada, mengusir utusan Ottawa di kerajaan itu, dan membekukan perdagangan.
Keputusan itu diambil saat Arab Saudi bergeser dari barat demi diplomasi dan integrasi regional yang lebih besar.
Ini telah melihat kerajaan memulihkan hubungannya dengan musuh lama seperti Iran dan pemerintah di Suriah, yang menghabiskan waktu bertahun-tahun untuk mencoba menggulingkannya.
“Arab Saudi sangat penting di wilayahnya. Ini pemain penting,” ungkap mantan penasihat kebijakan luar negeri Trudeau dan profesor urusan internasional, Roland Paris.
“Masuk akal untuk memiliki duta besar kembali untuk menjaga saluran komunikasi tetap terbuka,” tambahnya.
Meskipun kurangnya hubungan diplomatik, Kanada terus menjual senjata ke Arab Saudi.
Akibatnya, pemerintah Kanada menghadapi tuduhan keterlibatan dalam kejahatan perang Arab Saudi di Yaman.
(Resa/The Cradle)