ISLAMTODAY ID-Menteri Energi Saudi Pangeran Abdulaziz bin Salman menuntut produsen minyak Afrika untuk memangkas produksi mereka.
Tuntutan tersebut disampaikan saat terjadi pertemuan Arab Saudi dengan Afrika di Wina pada Sabtu (3/6/2023).
Akan tetapi, pertemuan tersebut belum mengahasilkan kesepakatan bersama.
“Mereka keluar dari pertemuan tanpa kesepakatan,” ungkap sumber tersebut, seperti dilansir dari Sputniknews, Ahad (4/6/2023).
Di sisi lain, Arab Saudi telah berdiskusi dengan Uni Emirat Arab tentang kemungkinan meningkatkan kuota produksi negara tersebut.
Sehari setelahnya, pertemuan negara-negara OPEC+ diadakan pada hari Ahad (4/6/2023) di Wina.
KTT OPEC+ bertujuan untuk membahas situasi di pasar minyak dan nasib kesepakatan untuk membatasi produksi.
Meskipun diharapkan tidak ada perubahan pada kesepakatan produksi minyak, media melaporkan pada hari Jumat (2/6/2023) bahwa grup OPEC+ sedang mendiskusikan pemangkasan produksi minyak tambahan sebesar 1 juta barel per hari.
Untuk diketahui, OPEC+ memangkas produksi minyak sebesar 9,7 juta barel per hari pada Mei 2020 karena penurunan permintaan minyak akibat pandemi COVID-19.
Pada Agustus 2022, OPEC+ memulai fase terakhir untuk membalikkan pemangkasan ini.
Akan tetapi, pada November OPEC+ memutuskan untuk memangkas produksi lagi sebesar 2 juta barel per hari dari tingkat maksimum yang dimungkinkan pada Agustus.
Keputusan tersebut berlaku hingga akhir tahun 2023.
(Resa/Sputniknews)